Presiden Komisi Uni Eropa Jean-Claude Juncker dalam debat Parlemen Eropa hari Rabu (18/09), mengungkapkan risiko Brexit, yaitu proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa, kesepakatan masih "sangat, sangat nyata."
"Waktu hampir habis," kata Jean-Claude Juncker di hadapan sidang pleno Uni Eropa di Luxembourg yang membahas soal Brexit.
Junkcker juga bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Inilah pembicaraan mereka yang pertama, sejak Boris Johnson menjadi Perdana Menteri Inggris Juli lalu, setelah Theresa May mengundurkan diri.
Boris Johnson menyatakan tetap optimistis bahwa Inggris bisa keluar dari Uni Eropa pada 31 Oktober dengan sebuah kesepakatan. Walaupun sebelumnya dia terus mempropagandakan Brexit tanpa perjanjian.
Juncker mengatakan kepada parlemen, "Brexit tanpa perjanjian mungkin menjadi pilihan Inggris, tetapi itu tidak akan pernah menjadi pilihan kita."
Merkel: Brexit dengan perjanjian masih mungkin
Kanselir Jerman Angela Merkel di berlin hari Rabu (18/09) mengatakan, Inggris masih bisa meninggalkan Uni Eropa dengan sebuah kesepakatan.
"Saya masih melihat kemungkinan proses Brexit yang teratur", kata Merkel dalam konferensi pers di Berlin. Namun dia juga menegaskan, Jerman sudah siap menghadapi proses Brexit tanpa kesepakatan, sekalipun dirinya secara pribadi ingin proses dengan kesepakatan.
Angela Merkal hari Selasa (17/09) menerima kunjungan PM Inggris Boris Johnson di Berlin untuk membahas proses Brexit. Keduanya akan melanjutkan konsultasi di sela-sela Sidang Umum PBB minggu depan, kata juru bicara pemerintah.
Skotlandia "siap merdeka" setelah Brexit
Perdana Menteri Skotlandia Nicola Sturgeon dalam kunjungan di Berlin mengatakan kepada wartawan, negaranya siap merdeka sebagai konsekuensi dari proses Brexit.
Pada konferensi pers hari Rabu (18/09) Nicola Sturgeon mengatakan: "Menurut prediksi saya, dalam beberapa tahun (setelah Brexit) Skotlandia akan mendeklarasikan kemerdekaan dan akan menjadi anggota Uni Eropa sebagai sebuah negara mandiri".
Setelah debat hari Rabu di Luxembourg, Parlemen Eropa akan mengadopsi resolusi yang mengutarakan keprihatinan tentang keluarnya Inggris dari Uni Eropa, yang dijadwalkan terjadi tanggal 31 Oktober, jika tidak ada penundaan lebih lanjut.
hp/ts