Jumat 20 Sep 2019 14:19 WIB

Monyet Liar Rusak Perkebunan Warga Citamiang Tasikmalaya

Warga kampung Citamiang mendapat serangan monyet liar yang masuk permukiman.

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com

TASIKMALAYA, AYOBANDUNG.COM -- Warga kampung Citamiang, Desa Tanjungsari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya sedang dirundung resah dengan serangan monyet liar yang masuk permukiman. Monyet-monyet liar yang turun dari Gunung Tawilis itu bahkan merusak perkebunan milik warga.

Sulaeman (55) salah satu warga setempat menuturkan, kedatangan monyet-monyet liar itu tidak bisa terprediksi. Kedatangan mereka berjumlah ratusan ekor hingga membuat masyarakat ketakutan. Secara membabi buta, kawanan monyet itu sering menjarah perkebunan warga.

Dengan kondisi ini, kata Sulaeman, warga saat ini tidak bisa menggantungkan hidup dari hasil perkebunan. Padahal, hasil kebun merupakan penopang ekonomi masyarakat untuk membayar pajak dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

AYO BACA : Pengemudi Pikap Maut di Tasik Jadi Tersangka

"Warga tidak bisa mencocok tanam palawija, kebun yang diserang. Biasanya tidak menentu kedatangan monyet itu, " papar Sulaeman, Jumat (20/9/2019).

Kawanan monyet itu, kata Sulaeman, memang sudah ada sejak lama. Mereka mendiami Gunung Tawilis yang persis berada di bagian utara pemukiman warga. Namun baru kali ini, kawasan monyet menyerang perkebunan, baik kebun singkong, buah-buahan, ubi, maupun perkebunan mentimun.

"Perkebunan dan buah buahan mah udah we seep (habis). Menyerang ka warga mah tidak, tapi kalau ada warga yang pergi ke kebun bawa sesuatu pasti diserang," tambah Sulaeman.

AYO BACA : Pick Up Seruduk Kerumunan Anak TK, 1 Siswa Tewas

Nanang (60) warga lainnya menuturkan, warga Citamiang menggantungkan kehidupan dari perkebunan dan pertanian. Setidaknya ada 200 hektare area perkebunan dan pertanian di wilayah tersebut, namun kini hampir seluruhnya rusak akibat serangan monyet.

"Pokokna hasil kebun mah udah we, habis pisan. Jadi masyarakat mah tidak menikmati hasil kebun. Paling sekarang mah ngandalkeun buburuh, " kata Nanang.

Masyarakat sudah melakukan berbagai upaya untuk melindungi perkebunan mereka dari serangan monyet, seperti memasang jaring. Namun upaya itu sia-sia dan monyet selalu berhasil menjarah hasil kebun.

"Kita mah sekarang pasrah saja, laporan ke Desa ke Kecamatan sudah tapi tidak ada solusi. Sekarang mah masyarakat hanya bisa hidup dari buburuh serabutan, da bagaimana hasil kebun keburu dimakan monyet, "ungkap Nanang.

Nanang dan warga lainnya memprediksi, monyet monyet itu turun gunung dan mengambil hasil perkebunan warga karena dihabitatnya sudah kekurangan sumber makanan akibat musim kemarau. 

AYO BACA : Anggaran Pilkada Kabupaten Tasik Minim, KPU Ketar-ketir

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement