REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menyesalkan aksi asusila yang dilakukan oknum tenaga pengajar di SMK yang ada di Kabupaten Purwakarta. Saat ini, kasus beredarnya video syur dua tenaga pengajar SMK ini, sedang ditangani penyidik Polda Jabar.
"Kami tegaskan, kalau yang perempuannya itu bukan ASN di salah satu SMK di Purwakarta. Sedangkan, yang laki-lakinya masih kita cari informasi status kepegawaiannya," ujar pria yang akrab disapa Emil ini, saat menghadiri Rapat Pleno PBNU 2019 di Ponpes Al Muhajirin Purwakarta, Jumat (20/9).
Emil menyebutkan, di negeri ini sebenarnya sangat sederhana. Siapa yang menabur benih kemudorotan, maka dia akan menuai resikonya. Termasuk, dua oknum tenaga pengajar tersebut. Kini, oknum guru laki-lakinya sudah tertangkap oleh pihak kepolisian. Sedangkan, oknum guru yang perempuannya menjadi saksi.
Terkait dengan pelaku laki-laki, yang disinyalir sebagai ASN ini, pihaknya tidak mau berandai-andai. Saat ini, Emil menunggu informasi mengenai pelaku video asusila yang sudah diunggah ke media sosial dengan sengaja oleh oknum guru laki-laki tersebut.
"Kita tunggu dari penyidikan ini. Jika, yang laki-laki terbukti ASN, maka sanksi tegas selain hukuman penjara juga akan diterimanya," ujar Emil.
Video syur oknum tenaga pengajar SMK di Purwakarta ini, mendadak ramai diperbincangkan setelah penyidik Polda Jabar mengekspos kasus ini. Saat ini, oknum guru laki-laki itu sudah ditangkap pihak kepolisian. Sedangkan, oknum guru perempuannya masih jadi saksi.