REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Banten sedang berupaya mewudujudkan mimpinya untuk membangun destinasi wisata baru di Banten yakni 'Negeri Di atas Awan'. Lokasi ini sebulan terakhir menjadi viral di dunia media sosial. Khususnya bagi mereka masyarakat pecinta wisata dan senang berpetualang.
Gubernur Banten Wahidin Halim menginstruksikan jajarannya agar menyegerakan pembangunan fasilitas umum, tempat parkir, area foto dan berbagai fasilitas pengamanan di lokasi wisata tersebut. Langkah tersebut sebagai respons atas animo masyarakat yang penasaran ingin menikmati pemandangan indah di Gunung Luhur, Desa Citorek, Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak tersebut.
Bahkan saking dahsyatnya pengaruh media sosial yang memviralkan 'Negeri Diatas Awan' tersebut, pada akhir pekan kemarin, terjadi kemacetan panjang. Sebagian masyarakat yang berkunjung kecewa karena tidak bisa menikmati keindahan gumpalan awan putih. Gumpalan awan ini tidak bisa dinikmati dari sepanjang jalan di lokasi tersebut karena memang penuh sesak. Selain itu, pemandangan indah negeri di atas awan itu juga hanya bisa dinikmati pada pagi hari mulai pukul 05.00 WIB hingga sekitar pukul 08.00 WIB.
Wahidin Halim mengingatkan masyarakat yang akan berkunjung ke sana memang harus mengetahui informasi secara jelas dan perlu memahami secara rinci. Sebab, objek wisata Negeri Di atas Awan itu merupakan area yang baru terbuka dengan berbagai fasilitas wisata yang masih minim. Area ini hanya dikelola secara lokal oleh warga setempat.
Masih dikelola swadaya
Perlu persiapkan perbekalan sebelum berangkat menuju lokasi, apalagi jika membawa balita. Bagi yang ingin melihat matahari terbit (sunrise) pada pagi hari dan harus menginap di tenda-tenda yang disediakan warga. Wajar saja, di sana belum ada penginapan atau cottage yang memadai seperti halnya di lokasi objek wisata lain.
Gubernur Banten telah melakukan langkah antisipasi. Pemprov berkoordinasi dengan Pemkab Lebak agar ada imbauan kepada pengunjung bahwa lokasi tersebut masih dalam tahap pembangunan infrastruktur.
Lantaran kekuatan media sosial yang terus menampilkan wisata Negeri Di atas Awan (NDA) itu, menyebabkan antusiasme masyarakat untuk berkunjung dan melihat langsung destinasi wisata baru di Banten itu semakin hari semakin bertambah.
Ia bersyukur sekaligus bangga bahwa destinasi wisata baru ini banyak diminati masyarakat. Akan tetapi, masyarakat ada baiknya mendapatkan informasi akurat bahwa tempat itu masih baru dan belum dilengkapi banyak fasilitas, baru sebatas dikelola warga setempat, sehingga, jika ingin ke sana harus mempersiapkan perbekalan dengan baik.
Kawasan wisata NDA berada tepat di bawah kaki Gunung Halimun-Salak. Sementara, pembangunan ruas jalan menuju Citorek merupakan jalan yang menghubungkan Lebak wilayah utara dan Lebak Selatan.
Untuk Jalan Cipanas - Warung Banten yang membelah gunung bekas pertambangan emas PT Antam Cikotok tersebut sebelumnya merupakan jalan yang dimiliki PT. Antam, yang sudah tidak beroperasi dan menyerahkan asetnya kepada Provinsi Banten.
Wahidin juga mengakui, 'Negeri di atas Awan' yang dimiliki Banten memang tidak seperti wisata Dieng yang harus berjalan kaki menuju puncak agar dapat menikmati sunrisedan awan. Negeri Di atas Awan yang ada di Banten merupakan wilayah lintas Alam, dimana pengunjung bisa menikmati sunrise dan gumpalan awan dengan tetap berada di dalam mobil saat melintas, diibaratkan sedang berada di dalam pesawat terbang yang sedang mengudara.
Bahkan, sebelum menuju puncak gumpalan awan, pengunjung juga melewati satu wilayah yang tertutup kabut dan jika pada siang hari dapat terlihat dari puncak saat awan menghilang.
Wahidin juga berharap bagi masyarakat yang tetap penasaran ingin mengunjungi wisata Negeri Di atas Awan, Citorek Kidul, agar tidak terlalu berekspektasi lebih. Hal ini disebabkan karena kondisi destinasi ini baru sebatas instagramable, dan merupakan lintas wisata alam yang dapat dicapai dari Tangerang ataupun Serang selama kurang lebih 4 jam menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat.
Lokasi tersebut awal diketahui saat pembangunan ruas Jalan Cipanas - Warung Banten yang juga turut membuka akses destinasi wisata baru, Gunung Luhur, Citorek Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak itu.
Ruas Jalan Cipanas – Warung Banten di Kabupaten Lebak merupakan salah satu ruas jalan di jalur tengah yang menghubungkan wilayah utara dan selatan Provinsi Banten. Ruas jalan ini menjadi penghubung Provinsi Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta.
Pembangunan ruas jalan ini sebagai implementasi atas komitmen Gubernur Banten Wahidin Halim dan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy yang tertuang dalam visi misi dan RPJMD terkait peningkatan kualitas infrastruktur jalan. Kondisi sebelumnya, ruas Jalan Cipanas-Warung Banten merupakan jalan berbatu.
Tidak hanya membuka akses jalan masyarakat antar kabupaten/kota dan provinsi, jalur ini juga dijadikan sebagai akses menuju kawasan wisata Negeri Di atas Awan yang kini sudah mulai dilirik pecinta destinasi wisata alam.
Menuju lokasi tersebut masyarakat bisa menggunakan mobil keluarga atau motor. Jalan aspal dan beton di jalur menuju lokasi tersebut dalam kondisi bagus. Meski naik turun perbukitan, waktu tempuh dari Rangkasbitungsekitar dua jam perjalanan atau sekitar empat jam dari Serang maupun Tangerang.
Dari Rangkasbitung, perjalanan menuju arah Cipanas, selanjutnya ambil arah kanan ke arah Lebak Gedong, Sobang hingga melewati Gerbang Weweungkon Adat Citorek. Selanjutnya ke perkampungan Ciusul sepanjang 5 km dan dari Ciusul mendaki menuju Gunung Luhur sepanjang 1 Km.
Jika pengunjung ingin menggunakan kendaraan umum, bisa naik mobil elf dari Terminal Mandala Rangkasbitung jurusan Citorek, kemudian turun di Ciusul. Dari sini bisa naik ojek warga setempat, sesampainya dekat lokasi bisa mencari penginapan (homestay) di rumah warga. Bisa juga memasang tenda di lahan yang telah disediakan untuk menikmati pemandangan alam destinasi 'Negeri Di atas Awan' ala Provinsi Banten.
Tidak hanya destinasi wisata baru Negeri Di atas Awan, dengan adanya pembangunan ruas Jalan Cipanas - Warung Banten, juga turut meningkatkan akses destinasi wisata lain di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, yaitu wisata Masyarakat Adat Citorek, Wisata Kebun Teh Cikuya, Wisata Air Terjun Ciporolak, Wisata Alam Pohon Damar di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Ruas jalan ini memudahkan akses warga Lebak selatan jika ingin ke Rangkasbitung ibukota Kabupaten Lebak. Juga ke wilayah lainnya seperti ke Serang, Tangerang, dan Jakarta. Pembangunan ruas jalan Cipanas – Warung Banten sepanjang 8,35 Km dengan lebar 6 meter pada Tahun 2019 ini dengan menggunakan konstruksi beton.