Jumat 27 Sep 2019 22:03 WIB

Antisipasi Demo Susulan, 15 Ribu Personel Polisi Disiagakan

Sebanyak 15 ribu personel polisi disiagakan untuk mengantisipasi demo susulan di DPR.

Sejumlah mahasiswa berhadapan dengan polisi saat terjadi kericuhan di depan Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/9).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah mahasiswa berhadapan dengan polisi saat terjadi kericuhan di depan Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 15 ribu personel kepolisian masih disiagakan di kawasan Gedung DPR/MPR RI Senayan, Jakarta Pusat, Jumat malam. Mereka berjaga untuk mengantisipasi demonstrasi susulan.

"Di sini kami siagakan 15 ribu personel. Mereka bergantian bermalam," kata Kapolrestro Jakarta Pusat, Kombes Pol Harry Kurniawan, di Jakarta, saat ditanya jumlah personel yang bersiaga di kawasan Gedung DPR RI.

Baca Juga

Personel tersebut berasal dari sejumlah satuan unit tugas, di antaranya Brigade Mobil (Brimob), Sabhara, hingga intelijen. Sebanyak 765 di antaranya berasal dari Mapolrestro Jakarta Pusat, sisanya berasal dari Polda Metro Jaya dan sejumlah kepolisian di berbagai daerah. Harry mengatakan, kawasan Senayan hingga kini masih berstatus siaga 1 usai gelombang demonstrasi yang bergulir sejak Senin (23/9) hingga sore tadi

"Gedung DPR/MPR ini masuk Ring 1, kami masih bersiaga mengantisipasi gangguan Kamtibmas dari berbagai kemungkinan, termasuk gelombang aksi susulan," katanya.

Personel kepolisian tampak bermalam di sejumlah sudut kawasan Gedung DPR/MPR, khususnya pada area parkir kendaraan dengan mendirikan tenda. Sejumlah mobil pengurai massa dan water cannon juga tampak terparkir di dalam kawasan Gedung DPR/MPR.

Kendaraan berat kepolisian juga tampak di beberapa ruas jalan, seperti Gerbang Pemuda, Lapangan Tembak dan Jalan Gatot Subroto. Hingga pukul 20.30 WIB kawasan tersebut tampak kondusif usai berlangsungnya empat agenda demonstrasi dari berbagai organisasi masyarakat yang pro dan kontra terhadap kebijakan pemerintah.

"Kami memfasilitasi area demonstrasi di Jalan Gatot Subroto, sebab Jalan Gerbang Pemuda dan Lapangan Tembak menjadi koridor alternatif bila terjadi kerusuhan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement