Sabtu 28 Sep 2019 10:36 WIB

Akbar Tolak Pertukaran Kader Dengan Partai Komunis Cina

Partai Golkar adalah Partai Pancasila dan anti komunis.

Akbar Tanjung
Akbar Tanjung

REPUBLIKA.CO.ID, AKARTA — Mantan Ketua Umum Partai Golkar,Akbar Tanjung, mengatakan tidak setuju bila ada rencana kader partainya melakukan kunjungan dan kerjamasama dengan Partai Komunis Cina. Bahkan, katanya, rencana itu malah kontrpoduktif.

‘’Tidak usahlah, Ketua Umum Partai Golkar Pak Airlangga Hartarto, pergi ke Cina. Di sana beliau akan melakukan kerja sama para kader Golkar dengan Partai Komunis Cina tersebut. Hal ini tidak tepat, bahkan melanggar sikap dan sejarah dari Golkar yang didirikan sebaga organisasi anti komunis,’’ kata Akbar Tanjung, Jumat sore (27/().

Menurut Akbar, dalam sejarahnya Partai Golkar itu didirikan untuk mengamlan nilai dan program sesuai falsafah bangsa, yakni Pancasula. Saat pendiriannya pun kala itu sebagai sosok organisasi yang anti komunis. Jadi keinginan untuk menjalain kerja sama dengan Partai Komunis Cina tak usah dilakukan.

‘’Sebaiknya tak usah. Kami dari dahulu adalah partai pengusung Pancasila dan anti komunis. Sebaiknya, cari kerja sama dengan partai lain saja,’’ ujarnya.

Pekan silam, di sejumlah media massa, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto bersama Kepala Polit Biro Hubungan Internasional Partai Komunis China (ID CPC), Song Tao sepakat melanjutkan program pertukaran kader. Hal ini bertujuan agar para kader melakukan studi banding.

"Selama ini sudah terjadi pertukaran studi berjalan sejak lama antara PKT (Partai Komunis Tiongkok) dan Partai Golkar, kita rata-rata bisa mengirim kader ke sana (China) 15 orang per tahun. Mereka punya kekuatan di studi pembangunan, di mana studi pembangunan itu mempunyai program untuk kesejahteraan dengan masyarakat," kata Airlangga seusai pertemuan di Hotel Shangri-La, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Sabtu (21/9).

Program pertukaran kader ini untuk mendalami pelajaran terkait pembangunan dan kesejahteraan. Airlangga menilai Golkar dan Partai Komunis China sama-sama memiliki concern terkait pembangunan kesejahteraan masyarakat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement