Ahad 29 Sep 2019 16:05 WIB

Intip Kekuatan China Lewat Parade Militer

Parade ini akan menunjukan ambisi Beijing menentang AS sebagai kekuatan dominan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Gita Amanda
Ilustrasi militer Cina
Foto: AP/Andrew Selsky
Ilustrasi militer Cina

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Parade militer perayaan kemerdekaan 70 tahun China akan memberikan sedikit petunjuk tentang kekuatan Negeri Tirai Bambu. Parade memperlihatkan pengembangan senjata mereka yang luarbiasa cepat termasuk rudal berkekuatan nuklir yang dapat mencapai Amerika Serikat (AS) dalam 30 menit.

Kekuatan militer Beijing semakin mendekati Washington dan kekuatan teknologi senjata lainnya. Media China mengatakan Dongfeng 41 salah satu seri senjata baru China yang mungkin akan dipamerkan selama parade. Selain itu juga ada drone kecepatan supersonik dan robot bawah laut.

Baca Juga

Parade ini akan menunjukan ambisi Beijing untuk mengklaim Taiwan, Laut Cina Selatan dan wilayah sengketa lainnya. Menentang Washington sebagai kekuatan dominan.

Angkatan bersenjata China yang bernama Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) adalah militer dengan pasukan terbanyak di dunia. Mereka memiliki 2 juta pasukan. Anggaran militer China terbesar kedua di dunia setelah AS. Mereka juga mulai mengembangkan pesawat tempur, kapal induk dan kapal selam berkekuatan nuklir.

"Ada cukup banyak pengawas, termasuk militer AS yang mengatakan 'ini semakin dekat dengan apa yang kami lakukan' dan mereka mulai cemas," kata pakar dari Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), Siemon Wezeman, Ahad (29/9), seperti dilansir Associated Press. 

Juru bicara Kementerian Pertahanan China Mayor Jenderal Cai Zhijun mengatakan parade itu akan melibatkan 15 ribu tentara, 160 pesawat jet dan 580 peralatan militer. Zhijun mengatakan banyak senjata baru 'yang akan ditunjukan untuk pertama kali.

Ia tidak menjawab apakah Dongfeng 41 termasuk dari senjata itu. "Mohon tunggu dan lihat nanti," katanya.

AS semakin membutuhkan kemampuna untuk memproyeksikan seberapa jauh kekuatan China meningkat. China memang berniat untuk terus memperkuat militernya karena ingin menguasai jalur pelayaran dan perairan yang juga diklaim Jepang, Korea Seltan, Vietnam, Filipina dan pemerintah lainnya.

"China telah mengembangkan kemampuan di bidang nuklir, ruang angkasa, siber dan lainnya yang berpotensi dapat menjangkau musuh di seluruh dunia," kata laporan Badan Intelijen Pertahanan AS.

Menurut SIPRI pada tahun lalu anggaran PLA naik 5 persen menjadi 250 miliar dolar AS atau sekitar 10 kali lipat dari 1994. Anggaran militer Amerika yang memiliki sebanyak 1.3 pasukan sebesar 650 miliar dolar AS atau dua setengah kali lebih besar dari China.

Seperti juga AS kini Beijing menjadi pemimpin diindustri drone. Mereka menjualnya ke Timur Tengah.

"Dalam beberapa tahun terakhir China membuat banyak progres dalam kendaraan tanpa pilot dan memiliki beragam sistem yang sedang dikembangkan," kata  Harry Boyd dari International Institute for Strategic Studies di London.

Belum ada rincian apakah Dongfeng 41 sudah dirilis. Tapi Center for Strategic & International Studies di Washington mengatakan mungkin senjata itu menjadi senjata dengan jangkau terjauh di dunia karena mampu menempuh jarak hingga 15 ribu kilometer.

Para analis mengatakan Dongfeng 41 dapat terbang 25 kali lebih cepat daripada kecepatan suara. Mampu mencapai AS dalam waktu 30 menit dengan 10 hulu ledak untuk target yang terpisah. Sebuah teknologi yang dikenal dengan MIRV atau Multiple independently Targetable Re-entry Vehicles.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement