REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kabupaten Lanny Jaya, Papua yang bersebelahan dengan Kabupaten Jayawijaya menjadi tempat yang aman dan bersedia menampung para pengungsi korban kerusuhan Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
"Kalau kabupaten lain ada kekacauan tapi Lanny Jaya tetap aman, pengungsi pun bisa datang ke Lanny Jaya," ujar Direktur RSUD Tiom Nataniel Imanuel Hadi ketika dikonfirmasi melalui telepon, Ahad malam (29/9).
Bahkan Asisten I Sekda Kabupaten Lanny Jaya, Leteran Yigibalom mengatakan seluruh masyarakat mulai dari Distrik Deam sampai Distrik Kuyawage sudah bersepakat menjadikan Kabupaten Lanny Jaya sebagai kabupaten yang damai. Nataniel mengatakan, Leteran menegaskan hal itu ketika bersama rombongan mengelilingi Kota Tiom, ibu kota Lanny Jaya pada Kamis (26/9) untuk menyampaikan kepada warga agar menjaga keamanan.
Kesepakatan kedamaian itu menyusul demonstrasi anarkis yang berujung kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, kabupaten tetangga Lanny Jaya, Senin (23/9). Ia mengatakan, warga dari dua distrik itu juga sepakat Lanny Jaya menjadi rumah bagi semua. "Siapa pun yang datang ke Lanny Jaya silakan saja," katanya.
Dia menjelaskan, Leteren bersama beberapa kepala-kepala bidang berkeliling Kota Tiom. Dia secara khusus memberikan imbauan kepada warga yang berjualan di pasar, pasar mama ,tukang ojek dan lainnya agar menjaga keamanan.
"Kami memberi imbauan kepada masyarakat agar sama-sama menjaga keamanan di kota Tiom, ibu kota Kabupaten Lanny Jaya," ujarnya.
Ia menambahkan, warga menyambut baik imbauan itu agar warga di kios-kios tetap berjualan seperti biasa, tidak perlu mengungsi karena warga di Lanny Jaya bisa menjaga keamanan dan kedamaian serta ketenteraman bersama. Aksi unjuk rasa yang diwarnai kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Senin (23/9), merenggut puluhan nyawa, ratusan bangunan milik pemerintah, swasta dan warga rusak dan dibakar oleh massa pendemo.