REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Seorang dosen Institut Pertanian Bogor (IPB), Abdul Basith ditangkap pada Ahad (29/9). Polisi menyebut, penangkapan Abdul Basith karena diduga menyimpan sebanyak 28 bom molotov.
"Yang bersangkutan (Abdul Basith) menyimpan bom molotov 28 buah," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Senin (30/9).
Argo mengungkapkan, Abdul Basith berencana meledakan bom molotov tersebut saat aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI pada Sabtu (28/9).
"(Bom molotov) untuk mendompleng demo mujahid 212 yang rencananya akan melakukan pembakaran-pembakaran di Jakarta. Kalau engga ditangkap ya bisa kejadian (peristiwa pelemparan bom molotov)," jelas Argo.
Untuk diketahui, Abdul ditangkap di kediamannya di Cipondoh, Tangerang pada Sabtu (28/9) oleh tim Jatanras Polda Metro Jaya. Dia ditangkap bersama lima terduga tersangka lainnya, yakni SG, YF, AU, OS dan SS.
Meski demikian, Argo belum menjelaskan peran kelima terduga tersangka lainnya yang turut diamankan tersebut.
Sebelumnya diberitakan, Polda Metro Jaya membekuk enam orang yang diduga akan memancing kerusuhan dalam aksi unjuk rasa. Dalam penangkapan di Cipondoh, Kota Tangerang pada Sabtu, (28/9) itu turut diamankan barang bukti berupa bahan peledak.