REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Bakesbangpol Jatim, Jonathan Judianto mengatakan, pihaknya telah mendapat kepastian akan adanya 100 warga Jatim yang pulang dari Wamena, setelah terjadinya kerusuhan. Ke semua warga Jatim tersebut akan bertolak dari Sentani, Jayapura, menuju Biak.
Selanjutnya, mereka menginap di Biak, sebelum diterbangkan ke Bandara Abdulrachman Saleh, Malang, dengan menggunakan pesawat Hercules, pada Rabu (2/10). "100 orang hari ini berangkat dari Sentani, nanti berangkat lagi dan berlamalam di Biak, terus ke Abdulrachman Saleh itu," ujarnya di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (1/10).
Jonathan mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima, 100 orang yang bertolak dari Wamena menuju Jatim tersebut, seluruhnya adalah warga Jatim. Namun demikian, pihanya akan mengecek ulang data tersebut, setelah para penumpang tiba di Malang.
"Pokoknya bilang warga Jatim. Nanti kita cek lagi saat mendarat," kata Jonathan.
Jonathan menyatakan, saat ini telah ada sebanyak 54 warga Jatim yang pulang dari Wamena. Kesemuanya, kata Jonathan, telah kembali ke rumah masing-masing. Ada yang dijemput langsung oleh pihak keluarga, ada pula yang difasilitasi bus oleh Pemprov Jatim.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, dirinya telah mendapat kepastian akan adanya warga Jatim yang pulang dari Wamena. Kepastian itu setelah dirinya menghubungi Danlanud Bandara Abdulrachman Saleh via telepon. Penumpang ini, kata Khofifah, akan diangkut Pesawat Hercules.
"Besok ya jadi besok Insya Allah akan mendarat melalui Bandara AbdulRachman Saleh," ujar Khofifah.
Gubernur perempuan pertama di Jatim itu menyatakan, pihaknya juga akan menggunakan kapal untuk mengevakuasi warga Jatim yang ingin pulang. Saat ini, kata dia, ada tim dari Pmprov Jatim, yang melakukan pendataan warga Jatim di Sentani, Jayapura. Para warga ini sebelumnya diangkut Hercules dari Wamena ke Sentani.
"Sudah ada posko di Jayapura untuk bisa membantu pengadministrasian. Karena kebanyakan tak memiliki KTP, jadi pengadministrasian memutuskan apakah mereka menggunakan Hercules atau kapal," kata Khofifah.