TASIKMALAYA, AYOBANDUNG.COM -- Lahan pertanian seluas lebih kurang satu hektare di Desa Karangmukti Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya longsor, Selasa (1/10). Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut karena sejumlah petani belum berada di area persawahan.
AYO BACA : Kecanduan Game Online, Pria di Tasik Nekat Mencuri di Rumah Tetangga
Kejadian longsor itu termasuk cukup langka, karena terjadi pada saat musim kemarau. Biasanya, longsoran di Kecamatan Salawu terjadi saat musim penghujan karena wilayah tersebut masuk dalam rawan bemcana longsor. Material longsoran menimbun tanaman cabai, padi, perkebunan albasiah dan saluran irigasi.
AYO BACA : Exit Tol Singaparna Digadang-gadang Bakal Membawa Perubahan Besar
"Ini kejadian anomali bisa dibilang langka, longsor terjasi saat kemarau, jadi petani harus hati hati karena memang tidak harus hujan. Longsor juga bisa terjadi saat kemarau" ucap Kapolsek Salawu Iptu Dedi Hidayat, Selasa (1/10).
Berdasarkan catatan BPBD, luas longsoran mencapai hektar dengan ketinggian lima puluh meter dan lebar 100 meter lebih. Karena meterial longsoran menimbun irigasi, belasan hektar area persawahan terancam tidak terairi.
"Tinggi 50 meter lebar 100 seratus meter, menimpa saluran irigasi hektaran lahan sawah disebelah selatan terancam tak teraliri air," kata Relawan BPBD Desa Karangmukti Rizky.
Rizki menduga, Longsor terjadi akibat tanah tidak kuat menahan beban tanaman serta retakan tanah akibat kemarau panjang.
AYO BACA : Elemen Masyarakat Kabupaten Tasik Berikrar Setia pada Pancasila