REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesian Basketball League (IBL) akan menggelar ajang IBL Rookie Combine untuk menyeleksi calon pemain pendatang baru di kompetisi basket tertinggi Tanah Air. Sebanyak 40 calon rookie akan mengikuti ajang IBL Rookie Combine pada 9-11 Oktober di Lapangan Basket Hawk BSD, Serpong, Tangerang, Banten.
Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah mengatakan, persyaratan usia seorang calon rookie adalah minimal berusia 19 tahun. "Calon rookie baik yang dari ajang Liga Mahasiswa (LIMA) maupun dari Perbasi, tahun ini kita samakan usia minimalnya yakni 19 tahun. Kalau tahun lalu yang dari jalur Perbasi 21 tahun usia minimal," kata dia pada Selasa (1/10) di Jakarta.
Junas menerangkan perubahan usia ini untuk mengakomodasi kalau ada pemain yang masih kuliah namun kampusnya tidak ikut LIMA. "Ini akan membuka kesempatan lebih luas. Karena walaupun tidak ikut LIMA mereka juga bisa masuk dari jalur calon rookie yang dilakukan Perbasi."
Tahun ini menurut Junas calon rookie yang akan ikut IBL rookie combine hanya 40. "Jumlah tersebut ada yang dari LIMA, Perbasi serta jalur baru yakni pemain rekomendasi klub. Tahun ini satu klub kita izinkan memasukan satu pemain rekomendasi. Pemain ini nantinya akan bergabung dengan rookie combine."
Untuk memantapkan para calon rookie IBL akan menggunakan tenaga pelatih yang diambil dari FIBA. Pelatih kepala rookie combine nnati dari FIBA. Selain itu, IBL juga akan melibatkan pemain legenda IBL yang akan jadi asisten pelatih di rookie combine.
"Tahun ini yang kami pilih ada tiga legenda IBL, yakni Andi Batam, Antonius Joko dan Saut Lambok Johnson," kata Junas.
"Selain membagi kemampuan teknis basket. Legenda IBL juga ada yang nantinya menjadi motivator untuk calon rookie. Untuk motivator kami akan percayakan kepada Christian Ronaldo Sitepu."
Nantinya setiap klub diwajibkan merekrut minimal satu pemain rookie serta satu pemain rekomendasi. Pemain rookie minimal satu, tetapi bisa lebih sesuai kebutuhan klub. Untuk masa kontrak pemain rookie akan dikurangi hanya satu tahun.
"Ini hasil evaluasi kami untuk kebaikan klub maupun rookie itu sendiri. Bagi klub tidak harus keluar biaya terlalu besar. Untuk pemain kalau mau pindah klub menjadi lebih mudah karena hanya satu tahun kontraknya," kata dia.
Untuk tahapan jadwal IBL Rookie Combine pada 9 Oktober 2019 medical check up, 10-11 Oktober 2019 drill lapangan basket. Dalam drill nanti juga akan ada scrimmage game, dibagi dalam dua tim setiap tim akan diperkuat pemain IBL aktif. Dalam hal ini pemain senior Wendha Wijaya dan pemain muda Abraham Wenas bergabung.
"Tujuannya agar mereka membagi pengalaman kepada calon rookie IBL," kata dia.