REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menunggu situasi kondusif untuk melakukan perbaikan fasilitas umum yang rusak akibat demonstrasi di sekitar Gedung DPR. Unjuk rasa beberapa hari lalu berujung ricuh sehingga merusak fasilitas umum.
"Perbaikan yang sifatnya permanen, belum dilakukan sekarang, termasuk tanaman. Nanti sesudah benar-benar tenang kami kerjakan," kata Anies di Jakarta, Rabu (2/10).
Anies mengkhawatirkan apabila langsung memperbaiki ternyata masih ada rentetan unjuk rasa malah membuat fasilitas atau aset DKI akan kembali dirusak. "Semua sekarang hanya dibuat rapi dan bersih. Kalau yang lain-lain yang besar menunggu tidak apa-apa, tidak banyak beda kok. Ngerjain sekarang atau minggu depan, yang jelas jangan sampai sudah ditanam ternyata nanti diinjak-injak lagi. Jadi tunggu dulu," tuturnya.
Terkait dengan tingkat kerusakan, Anies menyebutkan, Pemprov DKI masih mendata fasilitas dan menghitung aset yang menjadi sasaran amuk massa pada demonstrasi sejak pekan lalu. "Lagi diinventarisir, tapi kami nanti sambil sekarang diperbaiki yang sifatnya mengganggu masyarakat. Misalnya beton-beton yang tatanannya tidak beratur itu dirapikan. Tapi perbaikan yang sifatnya permanen belum dilakukan sekarang," ujarnya.
Demonstrasi terjadi di Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia dalam beberapa hari terakhir sejak Senin (23/9) di gedung-gedung legislatif untuk menuntut pembatalan RUU KUHP, UU KPK, dan peninjauan beberapa rancangan undang-undang lainnya. Di Jakarta, akibat rangkaian demonstrasi oleh mahasiswa dan siswa SMK yang sering berlangsung hingga malam hari dan berujung ricuh, ruas jalan Gatot Soebroto, jalan tol Dalam Kota, beberapa ruas jalan lainnya dan operasional di stasiun terdekat, yakni Palmerah, sempat terganggu serta beberapa fasilitas umum mengalami kerusakan.