Jumat 04 Oct 2019 14:50 WIB

Pemerintah Tetap Jamin Keamanan di Wamena

Pemerintah terus berupaya memulihkan stabilitas keamanan di Wamena

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Esthi Maharani
Warga Wamena yang diangkut menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU tiba di Sentani, Jayapura, Papua, Selasa (1/10/2019).
Foto: Antara/Gusti Tanati
Warga Wamena yang diangkut menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU tiba di Sentani, Jayapura, Papua, Selasa (1/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah pusat memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat Wamena, Papua meski ribuan warga telah eksodus dari wilayah tersebut. Kepala Staf Presiden Moeldoko menyampaikan, pemerintah terus berupaya memulihkan stabilitas keamanan di Wamena sejak pertama kali gejolak muncul.

"Pasti lah jaminan keamanan sedang berjalan. Saat ini jumlah kekuatan yang terlibat bagian dari salah satu upaya memberikan jaminan keamanan," kata Moeldoko, Jumat (4/10).

Moeldoko menyadari bahwa warga di sana memiliki kekhawatiran terhadap situasi keamanan. Prioritas utama pemerintah saat ini, ujarnya, mengembalikan stabilitas keamanan agar masyarakat kembali merasa aman dan mengurangi aliran eksodus warga.

"Itu yang diciptakan sekarang dan ini domainnya Pak Menkopolhukam dan beliau akan ke sana lagi untuk menjaga situasi," katanya.

Hingga saat ini, Moeldoko menyampaikan, pemerintah belum ada rencana untuk menambah pasukan keamanan. Sedikitnya 11 ribu orang dilaporkan telah meninggalkan Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, sejak peristiwa kerusuhan terjadi di daerah itu pada Senin (23/9) lalu hingga Kamis (19/3).

Eksodus besar-besaran pendatang dan warga asli Papua dari luar Wamena itu dikhawatirkan mengganggu perekonomian wilayah di pegunungan tengah tersebut. Sebanyak 7.467 orang meninggalkan Wamena dengan penerbangan Hercules TNI AU dan 4.179 orang menggunakan penerbangan komersial.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement