REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah terus meningkatkan akses listrik bagi seluruh rakyat Indonesia. Kementerian ESDM mencatat, hingga Juli 2019, rasio elektrifikasi nasional sudah mencapai 98,81 persen yang terdiri dari listrik PLN 94,97 persen, non-PLN 3,47 persen dan sisanya dari Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) 0,37 persen.
Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi menjelaskan LTSHE merupakan program terobosan Pemerintah dalam menerangi masyarakat yang belum mendapatkan akses listrik khususnya pada desa-desa yang masih gelap gulita dan termasuk dalam daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal), yang jumlahnya mencapai sekitar dua ribu desa di seluruh Indonesia.
"Untuk tahun 2019, Rp 328 miliar anggaran Kementerian ESDM dialokasikan untuk program LTSHE ini, yang meliputi pemasangan baru dan pengawasan program untuk pemasangan tahun-tahun sebelumnya," ujar Agung, Sabtu (5/10).
Ia juga menjelaskan anggaran untuk LTSHE tersebut mengambil porsi 6,4 persen dari seluruh anggaran Kementerian ESDM 2019 yang mencapai Rp 5,15 triliun. Dalam dua tahun terakhir, sekitar 50 persen porsi APBN Kementerian ESDM dialokasikan untuk belanja infrastruktur rakyat.
Ditargetkan, pada akhir 2019 nanti akan terpasang 107.877 unit LTSHE baru di 22 provinsi di Indonesia dimana Nusa Tenggara Timur dan Papua menjadi penerima terbanyak. Dibandingkan provinsi lainnya di Indonesia, rasio elektrifikasi kedua provinsi tersebut adalah yang terendah, Nusa Tenggara Timur masih 72 persen dan Papua 94 persen. Dengan tambahan pemasangan di tahun 2019, maka total dari 2017-2019 akan terpasang 360.429 unit LTSHE di seluruh Indonesia.
Adapun rincian masing-masing provinsi penerima LTSHE di tahun 2019 sebagai berikut: Sumatera Utara (2.740 unit); Sumatera Barat (2.178); Jambi (4.606); Bengkulu (3.038); Lampung (4.272); Jawa Timur (1.367); Nusa Tenggara Barat (1.907); Nusa Tenggara Timur (20.934); Kalimantan Barat (4.492); Kalimantan Tengah (5.413), Kalimantan Selatan (3.136); Kalimantan Timur (3.618); Kalimantan Utara (4.553); Sulawesi Tengah (4.278); Sulawesi Selatan (3.136); Sulawesi Tenggara (4.618); Sulawesi Barat (3.930); Gorontalo (1.533); Maluku (4.639); Maluku Utara (6.100); Papua (13.320); dan Papua Barat (3.842).
Paket LTSHE ini dibagikan kepada penerima manfaat yang berada di kawasan perbatasan, daerah tertinggal, daerah terisolir dan pulau terdepan atau jauh dari jangkauan PLN.
"Kita akan terus menerangi Indonesia dari pinggiran, dimana daerah 3T yang sulit dijangkau aliran listrik PLN masih menjadi prioritas, disamping memberikan bantuan pasang baru gratis dari KESDM Peduli bagi rumah tangga tidak mampu yang saat ini masih terus berjalan," ujar Agung.