REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Karier pelatih AC Milan, Marco Giampaolo dikabarkan sedang berada di ujung tanduk meski membawa timnya mengalahkan Genoa 2-1, akhir pekan lalu. Seperti dilansir dari Calciomercato, Senin (7/10) performa tim yang tak stabil menjadi salah satu alasan pihak klub ingin menyudahi kontrak pelatih berusia 52 tahun itu.
Media massa di Italia juga gencar memberitakan kabar Giampaolo yang tetap dalam risiko pemecatan meski meraih kemenangan. Di atas kertas, Rossoneri hanya mampu menang tiga kali dari tujuh laga perdana Serie A.
Pola strategi Giampaolo juga dianggap mengganggu keutuhan skuat. Saat melawan Genoa, ia bersikukuh mempertahankan Hakan Calhanoglu, Suso, dan Krzysztof Piatek yang tampil minor.
Alhasil, Milan sulit keluar dari tekanan pada babak pertama dan tertinggal 0-1. Baru pada babak kedua, Giampaolo memasukkan Lucas Paqueta dan Rafael Leao sehingga keadaan berbalik.
Saat ini, Milan berada di posisi ke-13 dengan koleksi sembilan poin. Kemenangan atas Genoa menjadi penyelamat sementara setelah sebelumnya berada di ambang zona degradasi.
Di satu sisi, belum ada perkembangan lanjut tentang masa depan Milan jika Giampaolo benar-benar dipecat. Namun sempat tersiar isu, Andriy Shevchenko--eks bomber AC Milan-- yang akan dipercaya menjadi pengganti sementara Giampaolo.
Kabar terbaru yang dibocorkan reporter Sky Sports Italia, Pepe Di Stefano, para petinggi Milan tengah memikirkan solusi mengakhiri situasi buruk ini. Kandidat kuat pelatih pengganti di Milan, yakni Luciano Spalletti dan Stefano Pioli. Di bawahnya, ada nama Rudi Garcia dan Claudio Ranieri.
Gennaro Gattuso juga bisa berpeluang kembali, namun bisa terwujud jika ada perubahan radikal di staf direktur. Selama Paolo Maldini masih berada di manajemen, kemungkinan Gattuso kembali akan sulit. Namun pemilik Milan, Elliot Management, sempat mengungkapkan terbuka untuk merombak struktur direktur di Milan.