REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM) Andre Rosiade telah meninjau warga Minang di Wamena, Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua, yang menjadi bagian dari pengungsi pada Sabtu (5/10) lalu. Berdasarkan pengamatannya, ia meminta Bupati Jayawijaya menemui langsung para pengungsi untuk menyerap aspirasi warga.
"Kita minta Bupati Jayawiya turun langsung ke lapangan untuk bertemu dengan warga menyerap aspirasi warga jangan Sekda (Sekretaris Daerah, red) saja yang turun," ujar Andre saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (6/10).
Ia mengatakan, Bupati Jayawijaya seharusnya turun langsung menemui warga yang kini mengungsi karena ketakutan akan keamanan Wamena. Bupati dapat memerhatikan warga yang tinggal di posko-posko pengungsian selain mereka yang mengungsi di Kodim.
"Bupati ini hanya menemui masyarakat di Kodim tapi yang dikedepankan Sekda melulu. Bahkan Wakil Gubernur Sumatra Barat datang, ditemui hanya Sekda doang," kata dia.
Selain itu, lanjut Andre, hasil kunjungan IKM pusat ke Wamena, pemerintah harus memastikan keamanan terpenuhi sampai keadaan kembali pulih. Pemerintah harus memastikan aparat TNI dan Polri bisa mengamankan seluruh wilayah, bukan saja di pusat kota melainkan hingga ke pinggir-pinggir kota.
Kemudian, Andre menuturkan, menurut catatan IKM di Papua maupun Sumatra Barat, sebanyak 80 persen warga Minang yang meninggalkan Wamena ke kampung halamannya menyatakan diri akan kembali ke Wamena. Mereka hanya membutuhkan waktu untuk menenangkan diri, menghilangkan trauma, serta menitipkan anak dan istri di kampung halaman.
Dengan demikian, Andre mengatakan, IKM meminta pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Papua, dan Pemerintah Kabupaten Jayawijaya membantu merehabilitasi toko-toko warga yang hangus dan rusak. Ditambah dengan bantuan permodalan agar perekonomian Wamena kembali pulih.
"Untuk itu kita minta pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Papua, dan Pemerintah Kabupaten Jayawijaya untuk merehabilitasi toko-toko mereka yang hangus terbakar, dihancurkan, itu berikan permodalan supaya bisa ekonomi Wamena kembali pulih," jelas dia.
Andre menambahkan, warga Minang yang akan kembali ke Wamena terus akan dipantau. Pemprov Sumatera Barat telah memberikan uang saku yang bisa digunakan untuk kepulangan mereka ke Wamena. IKM pun akan menggalang dana untuk kepulangan mereka maupun membantu permodalan agar warga bisa kembali melanjutkan wirausahanya.
Sementara berdasarkan data IKM Jayapura, jumlah pengungsi asal Minang per Ahad (6/10) yang tinggal di Wamena sebanyak 258 orang. Di posko Sentani ada kurang lebih 146 orang yang sudah termasuk korban bernama Putri di rumah sakit. Sementara yang sudah dipulangkan ke Sumbar 443 orang.
Data itu merinci bahwa mereka diberangkatkan menggunakan kapal sebanyak 139 orang yang tiba di Makassar terlebih dahulu. 50 orang menggunakan Hercules, personal 28 orang, express 130 orang, Garuda 90 orang, serta berangkat dengan biaya sendiri dari Merauke enam orang.
Mereka pulang ke kampung halaman ada yang secara mandiri, dipulangkan oleh Pemprov Sumbar dengan diawasi IKM, dan bantuan Aksi Cepat Tanggap (ACT). Direncanakan pada Selasa (8/10) warga Minang yang dipulangkan ke Sumbar sebanyak 146 orang termasuk korban luka atas nama Putri. IKM memperkirakan total pengungsi warga Minang Wamena sebanyak 1.308 orang.