Selasa 08 Oct 2019 09:51 WIB

Proses Sebelum Stasiun Gambir tak Layani KA Jauh Lagi

Stasiun Gambir pensiun layani KA antarkota saat jalur ganda Manggarai rampung.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah penumpang menunggu Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Manggarai, Jakarta, Ahad (4/8).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah penumpang menunggu Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Manggarai, Jakarta, Ahad (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan memastikan nantinya kereta api (KA) jarak jauh tak lagi dilayani di Stasiun Gambir. Hanya saja, untuk mencapai hal tersebut banyak proses yang perlu diselesaikan terlebih dahulu, khususnya proyek jalur dwi ganda di Stasiun Manggarai.

Kasubag Humas Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Supandi mengatakan pada akhir 2021 memang ditargetkan KA jarak jauh sudah tak berhenti di Stasiun Gambir. Dengan begitu, penumpang KA jarak jauh tidak lagi dilayani di Stasiun Gambir.

Baca Juga

"Jadi prinsipnya saat Stasiun Manggarai sudah selesai dan beroperasi (jalur dwi ganda) maka KA jarak jauh berhenti sini tidak di Stasiun Gambir lagi," kata Supandi kepada Republika.co.id, Selasa (8/10).

Untuk itu, pemerintah tengah mengebut pembangunan jalur bertingkat di Stasiun Manggarai. Pembangunan jalur tersebut untuk memudahkan lalu lintas kereta, termasuk kereta Bandara Soekarno-Hatta yang saat ini sudah dioperasikan di Stasiun Manggarai.

Direktur Prasarana Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Heru Wisnu mengatakan Stasiun Manggarai akan dibuat tiga jalur. Semula, di Stasiun Manggarai terdapat tujuh jalur aktif untuk melayani perjalanan kereta api dari enam arah.

Ketujuh arah tersebut yaitu jalur utama Jakarta Kota-Lintas Utama Jawa, KRL Jakarta Kota-Bogor, KRL Jakarta Kota-Bekasi, KRL Jatinegara-Bogor, KRL Feeder Duri-Manggarai, dan Lintasan Angkutan Barang Merak-Citayam-Nambo serta Sukabumi-Kampung Bandan.

Semua operasi tersebut berada dalam satu bidang sehingga terjadi antrean untuk memasuki Stasiun Manggarai. Antrean tersebut mengganggu kelancaran arus penumpang dan barang karena jumlah penumpang kereta api terus meningkat.

Oleh karena itu, Stasiun Manggarai dibuat bertingkat yang merupakan bagian dari proyek dwi ganda untuk pemisahan jalur sehingga mengurangi antrean kereta masuk. “Nantinya, Stasiun Manggarai akan diatur memiliki tiga jalur,” tutur Heru, Senin (23/9).

Dia menjelaskan KA jalur utama akan berakhir di Stasiun Manggarai dan sebagian di Pasar Senen. Sehingga, lanjut dia, KRL tidak berpotongan dengan KA jalur utama di lintas tengah Manggarai-Kota.

Kedua, yaitu KA jalur utama akan terpisah dengan KRL dari Bekasi dengan dibangunnya jalur dwi ganda dari Manggarai-Bekasi. Lalu ketiga, KRL Bekasi akan terpisah dengan KRL dari Bogor, Jakarta-Bogor akan berada di lantai tiga Stasiun Manggarai, sedangkan Bekasi-Tanahabang-Jatinegara di lantai satu Stasiun Manggarai.

“KA Bandara akan beroperasi di lantai satu dengan rute Manggarai-Duri-Batuceper-Bandara Soekarno-Hatta,” ujar Heru.

Sementara lantai dua akan digunakan khusus untuk layanan penumpang dan komersial area. Setelah Stasiun selesai dibangun, lanjut Heru, akan turut mendukung target penumpang per hari 1,2 juta orang pada 2019.

“Hal ini perlu didukung pengembangan interkoneksi dengan moda lain, antara lain lintas raya terpadu (LRT) dan Transjakarta,” jelas Heru.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement