REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Eks Politikus Hanura era Wiranto, Sarifuddin Suding menilai tindakan kepolisian yang langsung mencap penyerang Wiranto terpapar ISIS terlalu prematur. Menurut dia, polisi seharusnya melakukan penyelidikan mendalam terlebih dahulu.
Sudding yang kini sudah bergabung di PAN mengatakan, seharusnya kepolisian melakukan penyelidikan secara menyeluruh untuk mengungkap motif dan pihak lain yang terlibat atas kejadian tersebut. "Karena kalau belum dilakukan penyelidikan pihak kepolisian menyimpulkan yang bersangkutan terpapar ISIS, itu sangat prematur," kata Sudding saat dihubungi, Kamis (10/10).
Sudding yang pernah menjadi Sekjen Hanura saat Wiranto masih Ketua Umum Hanura menilai, tindakan pada Wiranto ini termasuk tindakan yang brutal. Terlebih lagi, tindakan ini mengancam langsung keselamatan menteri.
Maka itu, Sudding meminta polisi melakukan olah TKP secara komprehensif. Ia meminta tidak asal menyimpulkan penyerangan yang terjadi saat Wiranto melakukan kunjungan lapangan itu. "Karena hal ini tindakan direncanakan terlebih dahulu dan juga menguak modus dan apa motif serta siapa dalangnya. Jangan pihak kepolisian terlalu dini menyimpulkan bahwa pelaku terpapar ISIS," ujar Sudding menegaskan.
Wiranto diserang saat berkunjung ke Pandeglang, Kamis (10/10) pagi ini. Polisi menyebut, penyerang Wiranto dua orang, yang merupakan suami istri. Polisi juga mengecap penyerang Wiranto terpapar ISIS.