REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Presiden Badan Eksekutif Manusia (BEM) UGM, M Atiatul Muqtadir, angkat bicara mengenai penolakan Ustaz Abdul Somad di kampusnya. Menurut pria yang akrab dipanggil Fathur tersebut mengatakan penoakan yang dilakukan Rektorat UGM seperti itu bukan pertama kali terjadi.
‘’Penolakan pembicara di kampus bukan yang pertama kali di UGM. Bukan hanya Maskam (Masjid Kampus) UGM di beberapa seminar maupun pelatihan kepemimpinan di UGM ‘seleksi’ pembicara marak terjadi,’’ kata Fathur dalam ciutannya di Twitter, kemarin.
Menurut Fathur tindakan yang dilakukan Rektorat UGM yang meminta pembatalasan acara kurang bijak. Bahkan, cenderung merendahlan civitas akademika UGM.
‘’Jikapun UAS dipandang sebagai sosok yang kontroversial pelarangan bukanlah cara yang ditempuh oleh insan akademis. Melarang UAS dengan ketakutan atas ‘pemikirannya tidak sesuai dengan jati diri’ adalah bentuk merendahkan akal civitas akademika UGM yang tentu tidak akan menerima mentah-mentah tiap pemikiran,’’ kata Fathur.