Sabtu 12 Oct 2019 11:18 WIB

Pesepeda di Jakarta Keluhkan Pemotor Serobot Jalur Sepeda

Sepeda motor masih menerobos jalur sepeda saat jalur padat.

Red: Nur Aini
Pengendara sepeda melintasi jalur sepeda di Jalan Pemuda, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Kamis (19/9/2019).
Foto: ANTARA
Pengendara sepeda melintasi jalur sepeda di Jalan Pemuda, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Kamis (19/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesepeda yang melewati jalur khusus yang disiapkan Pemprov DKI Jakarta, menyatakan masih merasakan tidak aman karena kerap dipepet pemotor.

“Sudah bagus, cuma untuk keamanannya masih kurang,” ujar Nandi, saat ditemui di Jalan Pemuda, Jakarta Timur, Sabtu (12/10).

Baca Juga

Nandi merasakan masih belum cukup nyaman dan aman, karena sejumlah pengguna sepeda motor masih menerobos masuk ke jalur sepeda.

"Sepertinya jangan hanya marka saja, tetapi perlu dibangun pembatas seperti di jalur Trans Jakarta agar tidak ada yang menerobos," kata Nandi.

Nandi menjelaskan kalau lalu lintas masih lengang maka tidak masalah karena masih dapat dilewati dengan nyaman. Namun sepeda motor banyak menerobos jalur sepeda saat jalur padat.

Nandi yang setiap hari beraktivitas menggunakan sepeda ini berharap supaya pemerintah segera membangun pembatas jalan untuk jalur sepeda terutama di sepanjang Jalan Pemuda dan Pramuka.

Pesepeda lainnya Fairus juga merasa bahwa jalur sepeda yang ada di Jakarta Timur belum cukup aman.

“Seneng, jadi para pengguna sepeda punya jalur khusus jadi tidak lewat trotoar lagi, tapi masih kurang aman karena masih banyak motor yang masuk dan parkir sembarangan di jalur sepeda,” ucap Fairus.

Para pengguna sepeda juga harus lebih berhati-hati, karena jalur sepeda di Jalan Pemuda dan Jalan Pramuka banyak penutup saluran air.

“Ada penutup saluran air jadinya jalanan nggak mulus,” kata Fairus yang kerap bersepeda ke kampus.

Sejauh ini, para pengguna sepeda sudah merasa cukup senang dengan adanya jalur sepeda ini. Sehingga mereka tidak perlu mengayuh sepeda di trotoar, namun harus diikuti tindakan tegas polisi terutama bagi pemotor yang masih suka menerobos jalur sepeda.

Sedangkan Muniroh, seorang pedagang yang sehari-hari menggunakan sepeda untuk menjajakan dagangannya, mengatakan merasa sangat terbantu dengan adanya jalur sepeda.

"Kalau saya sepeda merupakan alat transportasi sehari-hari untuk mencari nafkah berjualan di sekitar Rawamangun," ujar dia.

Hal senada juga dikemukakan Suryadi yang mengatakan marka khusus sepeda sangat bagus karena pengguna sepeda tidak perlu bercampur dengan pengguna kendaraan bermotor yang kecepatan lebih tinggi. Suryadi selalu menggunakan sepeda untuk berkegiatan sehari-hari dari rumahnya di Jalan Pramuka hingga ke Mal Arion di Jalan Pemuda.

Dia berharap dibuatkan lagi jalur sepeda di sisi seberang jalan, karena untuk saat ini baru satu sisi jalan yang dibuat jalur untuk sepeda. Lain halnya dengan Ahmad yang sehari-hari menggunakan sepeda dari Pulo Mas menuju Pulo Gadung.

Dia merasa terfasilitasi dengan adanya jalur sepeda ini. Ahmad juga berharap akan lebih banyak lagi jalur untuk sepeda di Jakarta.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement