REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saut Lambok Jonson punya saran untuk para peserta IBL Rookie Combine 2019. Mereka harus menambah skill, tak hanya terpaku pada posisi mereka saja. Terutama untuk mempertajam kemampuan tembakan tiga angka
“Bola basket modern tidak bisa lagi terkotak-kotak posisi per posisi. Pemain bertinggi 190 cm ke atas pun sekarang harus punya skill seperti pemain posisi guard dan small forward,” kata Jonson, mantan center tim nasional, dilansir dari laman resmi IBL Indonesia, Senin (14/10).
“Zaman sudah berbeda. Zaman sekarang perlu ketepatan tembakan tiga angka dan kecepatan. Big man Indonesia harus berubah visi, tak lagi hanya bermain di posisi empat dan lima,” katanya.
Mempertajam tembakan tiga angka menjadi sangat penting. Ia mengatakan, tembakan tiga angka harus lebih akurat agar bisa bersaing dengan pemain-pemain asing. Ia mengatakan, susah kalau mengharapkan pemain melakukan drive dan menerobos pemain-pemain asing dengan postur lebih tinggi.
Jonson melihat potensi para pemain peserta IBL Rookie Combine cukup besar untuk bermain di level setinggi IBL. “Saya sudah serahkan daftar nama pilihan saya kepada IBL. Menurut saya mereka layak bermain di IBL,” kata Jonson
lagi. Dia menilai beberapa pemain memiliki visi bermain bagus seperti Dio Syahputra, William Beckham M. Pontoh dan Reza Arfah Roediana.
Sementara itu Coach Sean Pero MacPherson Cameron memuji para peserta Rookie Combine 2019 yang ditanganinya di The Hawk Basketball BSD Tangerang, 9-11 Oktober lalu. "Mereka bagus. Penuh energi dan totalitas," puji mantan kapten timnas Selandia Baru yang namanya masuk dalam FIBA Hall of Fame ini.
Ia mengatakan, jika ingin menjadi pebasket profesional, mereka harus banyak menambah jam bermain dan terus belajar ilmu basket. Menurut dia, latihan keras, kerja sama dan tak pernah menyerah adalah kunci menuju pemain profesional.
Pero yang semasa jadi kapten berhasil membawa Selandia Baru mencapai semifinal FIBA World Championship juga gembira dengan kehadiran pelatih pelatih klub IBL menyaksikan Rookie Combine 2019.
"Ini menunjukkan keseriusan mereka mencari pemain muda untuk regenerasi. Saya juga sudah berbicara dengan pelatih asal Serbia dan Lithuania yang melatih disini. Kami bicara tentang bola basket Indonesia," tuturnya.
Pelatih tim nasional asal Serbia Rajko Toroman, pelatih Satria Muda Pertamina Milis Pejich, dan pelatih Prawira Bandung dari Lithuania, Giedrius Zibenas juga sempat hadir menyaksikan IBL Rookie Combine 2019.