PURWAKARTA, AYOBANDUNG.COM -- Kepala Puskesmas Sukatani Kabupaten Purwakarta Erna Siti Nurjanah mengatakan, terdapat ratusan balita di wilayahnya yang mengalami gagal tumbuh atau stunting.
"Ada 858 balita mengalami stunting di Kecamatan Sukatani," ungkap Erna, Selasa (15/10/2019).
Ia menyebut, jumlah tersebut berdasarkan hasil penimbangan balita pada 2018. Sementara data terbaru belum keluar dan masih divalidasi.
AYO BACA : Angka Stunting di Kota Bandung Menurun 0,5%
Sejauh ini pihaknya masih melakukan pemantauan pertumbuhan terhadap balita mengalami stunting agar tumbuh kembang mereka membaik.
Penanganan pencegahan pun dilakukan melalui sosialisasi atau penyuluhan terhadap masyarakat. Sehingga diharapkan kasus stunting tidak kembali terulang.
"Kita kerja sama dengan lintas sektor untuk penanganan stunting dan santisasi di masyarakat," ucap Erna.
AYO BACA : Dinkes: Angka Stunting di Kabupaten Tasikmalaya Capai 33,8%
Lebih lanjut, ia mengatakan penanganan stunting tidak hanya menjadi tugas dari dinas kesehatan saja, melainkan perlu adanya dukungan dari masyarakat terutama calon ibu harus sadar akan asupan gizi dari awal hamil.
Karena terjadinya stunting terhadap bayi tidak tiba-tiba melainkan melalui proses panjang ketika masih di dalam kandungan, dan juga dipengaruhi banyak hal salah satunya adalah kurang asupan gizi.
"Maka ketika ibu hamil sampai anak berusia dua tahun, asupan gizi harus baik," ujar dia.
Untuk itu, pihaknya memberikan edukasi pada perempuan, sebab calon ibu untuk selalu menjaga kesehatan diri sendiri dengan menerapkan pola makan yang sehat. Dengan itu, saat hamil nantinya kandungannya bisa sehat, sehingga anak yang dilahirkan juga sehat.
"Saat hamil, ibu juga diberi motivasi untuk merawat dirinya. Kebersihan lingkungan termasuk. Makanya mencegah stunting bisa dari awal. Jadi, kami lakukan pembenahan, pencegahan, memberi motivasi, seluruh jajaran dikerahkan," kata dia.
AYO BACA : Kabupaten Bandung Tekan Stunting Lewat Mother Programme