Selasa 15 Oct 2019 16:58 WIB

Tingkatkan Literasi dan Edukasi Ekonomi Syariah di Lombok

Awareness dan literasi merupakan elemen fundamental mengembangkan ekonomi Syariah.

Direktur Pendidikan dan Riset Keuangan Syariah Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) Sutan Emir Hidayat menghadiri penandatangan Nota Kesepahaman dan Sosialisasi “Peran KNKS dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia Ekonomi Syariah yang diselenggarakan di Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.
Foto: UIN Mataram
Direktur Pendidikan dan Riset Keuangan Syariah Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) Sutan Emir Hidayat menghadiri penandatangan Nota Kesepahaman dan Sosialisasi “Peran KNKS dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia Ekonomi Syariah yang diselenggarakan di Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Lombok memiliki potensi besar dalam mengembangkan pariwisata halal. Menurut Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2019, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) berada di posisi pertama sebagai pariwisata paling ramah terhadap wisatawan Muslim mengungguli destinasi lain di Tanah Air.

Kamis (12/10), Direktur Pendidikan dan Riset Keuangan Syariah Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) Sutan Emir Hidayat menghadiri penandatangan Nota Kesepahaman dan Sosialisasi “Peran KNKS dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia Ekonomi Syariah yang diselenggarakan di Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.

Baca Juga

“Awareness dan literasi merupakan elemen fundamental dalam mengembangkan ekonomi Syariah. Oleh karena itu, diperlukan program edukasi dan riset yang fokus terhadap ekonomi Syariah guna memaksimalkan potensi ekonomi Indonesia,” ujar Emir dalam siaran persnya.

Dalam sambutannya, Emir mengapresiasi UIN Mataram atas peranannya dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan handal untuk mendukung pariwisata Halal di provinsi NTB. UIN Mataram telah menawarkan program studi pariwisata halal sejak tahun ajaran 2017/2018, imbuhnya.

Dalam sosialisasi ini, Emir memaparkan 6 permasalahan SDM dan Riset Ekonomi Syariah Indonesia, salah satunya adalah sebagian besar program studi ekonomi Syariah pada perguruan tinggi di Indonesia masih belum memiliki kualitas yang baik. Kualitas program studi ini berdampak terhadap kuantitas dan kualitas hasil sumber daya manusia ekonomi Syariah di Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement