Kamis 17 Oct 2019 17:52 WIB

BRI Syariah Ajak Generasi Milenial Siapkan Haji Sejak Muda

Generasi muda diharapkan bisa menjalanka haji dalam kondisi fisik yang relatif prima.

Jamaah haji Indonesia baru saja turun dari bus Shalawat di Terminal Syib Amir, Makkah (Ilustrasi).
Foto: Muhammad Hafil / Republika
Jamaah haji Indonesia baru saja turun dari bus Shalawat di Terminal Syib Amir, Makkah (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima. Kesadaran untuk mempersiapkan diri melaksanakan ibadah haji umumnya muncul ketika seseorang sudah memiliki mata pencaharian dan hidup mandiri. Namun, dengan tingginya minat masyarakat Indonesia untuk berhaji, masa tunggu keberangkatan semakin panjang. Di beberapa daerah bahkan mencapai lebih dari 20 tahun.

Akhirnya seseorang sering kali baru berkesempatan pergi haji saat menginjak usia 60 bahkan 70 tahun. Padahal saat usia tidak lagi muda, kondisi fisik pun lebih mudah lelah.

Baca Juga

BRI Syariah sebagai salah satu bank yang ditunjuk untuk menerima Biaya Pelaksanaan Ibadah Haji (BPIH), bersama Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), mengajak anak muda Yogyakarta untuk mulai mempersiapkan diri melaksanakan ibadah haji sejak dini dalam Gerakan Mari Tunaikan Haji Selagi Muda (MINA). Sosialisasi dilakukan di Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Gajah Mada Yogyakarta pada Kamis 17 Oktober 2019. Acara ini menghadirkan Kepala Divisi Funding and Digital Banking Division BRI Syariah Wijayanto, Anggota Badan Pelaksana BPKH Iskandar Zulkarnain dan Ustadz Erick Yusuf sebagai pembicara.

Tujuan sosialisasi ini agar generasi muda bisa menjalankan rangkaian ibadah haji dalam kondisi fisik yang relatif prima. “Untuk membuka tabungan haji nasabah diharuskan melakukan setoran awal senilai Rp 100 ribu. Ini soal niat. Jika kita sudah berniat mempersiapkan diri untuk berhaji, insya Allah akan dimudahkan. BRI Syariah siap membantu generasi muda mewujudkan niatnya untuk berhaji,” tutur Kepala Divisi Funding and Digital Banking Division BRI Syariah, Wijayanto, seperti dalam siaran persnya.

Wijayanto mengatakan jumlah penduduk Muslim di Indonesia sangat besar. Ini membuat antrean haji bisa memakan waktu sampai 20 tahun. Jika mulai menabung di usia muda, ketika dana cukup bisa langsung mendaftar. Ilustrasinya jika saat ini memiliki putra atau putri berusia 1 tahun, dibukakan tabungan haji dengan setoran awal Rp 100 ribu maka sang anak akan memiliki langsung buku Tabungan Haji.

Secara rutin terus ditambah saldonya setiap bulan sebesar Rp 200 ribu selama 11 tahun, maka di usia 12 tahun sang anak memiliki saldo Tabungan Haji BRI Syariah iB sebesar lebih dari 25 juta rupiah yang dapat didaftarkan porsi hajinya, karena berdasarkan aturan, usia minimal untuk mendaftar haji adalah 12 tahun. 

"Asumsi masa tunggu keberangkatan haji adalah 20 tahun, maka sang anak akan berangkat haji pada usia 32 tahun. Saat sang anak masih kuat secara fisik dan usia cukup dewasa, maka ia telah dapat berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah Haji,” jelas Wijayanto.

Wijayanto bersyukur antusiasme milenial Yogyakarta dalam mempersiapkan diri berhaji sangat baik. Banyak dari mereka yang langsung membuka rekening Tabungan Haji BRIsyariah iB di acara ini.

Selain di event ini, masyarakat yang ingin membuka rekening Tabungan Haji bisa datang ke Kantor BRIsyariah terdekat serta Kantor Layanan Syariah (KLS). KLS merupakan loket layanan syariah yang tersedia di kantor BRI.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement