REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) menutup jalur pendakian Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, mulai Ahad (20/10) akibat kebakaran hutan yang terjadi sejak Sabtu (19/10).
"Kegiatan pendakian di semua jalur pendakian ditutup sejak 20 Oktober 2019 hingga batas waktu yang belum ditentukan," kata Pelaksana Harian Kepala BTNGR Dwi Pangestu melalui keterangan tertulis yang diterima di Mataram, Ahad.
Ia menjelaskan kejadian kebakaran hutan di jalur pendakian Senaru di Kabupaten Lombok Utara mengarah hingga ke jalur pendakian Sembalun di Kabupaten Lombok Timur. Oleh sebab itu, penutupan jalur pendakian harus dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, khususnya bagi keselamatan para wisatawan yang akan melakukan pendakian.
Dwi mengatakan bagi pendaki/masyarakat yang telah melakukan pemesanan tiket secara daring (online) dapat melakukan penjadwalan ulang pendakian pada waktu lain sesuai ketersediaan kuota pada semua jalur pendakian. "Penjadwalan ulang dapat dikerjakan melalui aplikasi e-Rinjani atau penjadwalan ulang secara manual melalui petugas di pintu pendakian.
"Bisa juga meminta bantuan operator melalui nomor telepon genggam 0811283939," kata Dwi.
Areal hutan di Pelawangan Senaru, Taman Nasional Gunung Rinjani, Kabupaten Lombok Utara, terbakar pada Sabtu (19/10) malam. Kebakaran tersebut terlihat jelas pada malam hari hingga mengundang perhatian warga yang berada di kaki gunung yang memiliki ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut (mdpl). Belum diketahui pasti penyebab kebakaran tersebut.
"Kebakarannya kemungkinan di Pelawangan Senaru yang telah berlangsung sejak dua hari lalu," kata Arif, salah seorang warga kepada Antara.