REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konser Musik untuk Republik menampilkan 24 musisi di hari terakhir penyelenggaraannya. Kikan, mantan vokalis Cokelat, termasuk salah satu di antaranya.
Naik pentas Musik untuk Republik, Kikan membuka penampilannya dengan lagu "Kebyar-Kebyar" milik Gombloh. Ia kemudian melantunkan "Karma" dan mengajak penonton untuk ikut bernyanyi.
Sebagai penutup, lagu "Bendera" dipilih oleh Kikan. Menurut penyanyi bernama lengkap Kikan Namara itu, Musik untuk Republik adalah bentuk kontribusi musisi untuk persatuan Indonesia.
"Aku sih pada dasarnya, karena aku musisi, jadi acara musik apalagi aku tahu tagline-nya atau benang merahnya adalah untuk persatuan Indonesia, aku nggak akan mikir dua kali, aku pasti mau," ucap Kikan di belakang panggung Musik untuk Republik di Buperta Cibubur, Jakarta Timur, Ahad.
Usai tampil, Kikan menyampaikan beberapa pesan untuk masyarakat Indonesia.
"Sebetulnya kita kan tahu kalau persatuan Indonesia itu ada di sila ketiga dan kita pun sering dengar, itu sering didengung-dengungkan. Tapi, apa yang sudah kita lakukan untuk benar benar menjaga persatuan Indonesia itu lewat kehidupan sehari-hari. Yang simple-simple aja. Harus belajar toleransi, harus belajar keberagaman. Itu dulu aja," kata Kikan.
Saat ditanya perihal satu kata yang menggambarkan Indonesia, dia menjawabnya dengan kata "keren". Kata kata yang sama dengan yang ia sampaikan kepada penonton di atas panggung, bahwa Indonesia adalah negara yang keren dengan keberagamannya.