Kamis 24 Oct 2019 13:56 WIB

Erick Thohir Ajukan Empat Calon Wamen ke Jokowi

Dari empat nama yang diajukan kemungkinan akan dipilih 1-2 orang.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Teguh Firmansyah
Mantan Menteri BUMN Rini Soemarno memberikan buku laporan kinerja kepada Menteri BUMN Erick Thohir pada acara serah terima jabatan di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (23/10).
Foto: Republika/Prayogi
Mantan Menteri BUMN Rini Soemarno memberikan buku laporan kinerja kepada Menteri BUMN Erick Thohir pada acara serah terima jabatan di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (23/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku telah mengajukan empat nama calon wakil menteri kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Salah satu yang disodorkan, sudah dikonfirmasi oleh Erick, adalah Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Kartiko Wiriatmodjo. Selain Tiko, nama-nama lain yang diusulkan juga memiliki latar belakang BUMN, dengan jabatan saat ini bervariasi dari direktur utama dan posisi di bawahnya.

Baca Juga

"Kita mengajukan 3-4 nama, beliau seleksi malam ini, kemungkinan segera diangkat besok. Nanti beliau pilih mungkin 1-2 (orang wamen)," kata Erick usai mengikuti sidang kabinet paripurna perdana di Istana Merdeka, Kamis (24/10) siang.

Erick ingin posisi wamen yang akan membantu kerjanya nanti diisi oleh tokoh profesional berpengalaman di perusahaan pelat merah. Selain itu, Erick ingin wakil menterinya juga memahami tata kelola keuangan perusahaan, tak hanya operasionalnya.

"Satu, saya ingin yang membantu saya profesional. Kedua, punya track record yang benar-benar baik, karena kita kelola aset ribuan triliun. Kalau tidak profesional dan track record kurang bagus, gimana rakyat bisa percaya dan gimana anak buah yang dipimpin bisa percaya," katanya.

Disinggung soal apakah wakil menteri yang dipilih harus ikut 'berkeringat' dalam Pilpres 2019 lalu, Erick menegaskan tidak. Menurut dia, pejabat wakil menteri BUMN yang akan mendampinginya nanti murni orang profesional yang memiliki kemampuan menakhodai ratusan BUMN.

"Tantangan KPI (key performance index) kan berat. Kemarin saya sudah sampaikan mislanya, kereta cepat jakarta bandung bisa nggak sesuai dengan target pembangunan. Tetapi kalau bisa dipercepat, kenapa mesti sesuai? Mesti dipercepat," kata Erick.

Selain itu, Erick juga menambahkan bahwa timnya dihadapkan tantangan besar untuk mempercepat penyelesaian pembangunan refinery industri hilir migas. Menurut dia, pengerjaan proyek refinery antara Saudi Aramco dengan Pertamina harus segera rampung demi menekan impor bahan bakar fosil.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement