REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua kawan lama kembali dipertemukan di Kementerian Pertahanan (Kemhan), yakni Prabowo Subianto dan Ryamizard Ryacudu. Sebelum menggantikan tongkat kepemimpinan di kementerian yang mengurus segala hal terkait kedaulatan negara itu, Prabowo sudah bersahabat dengan Ryamizard sejak muda.
Prabowo dan Ryamizard bersama-sama menjadi taruna Akabri tahun 1974. Dalam kegiatan Serah Terima Jabatan di Kemhan, Jakarta, Kamis (24/10), keduanya kembali mengingat masa-masa pendidikan yang telah dilalui bersama-sama dahulu.
"Saya mengenal Pak Ryamizard itu sudah puluhan tahun. Kita dulu taruna bersama-sama di lembah tidar, digembleng sama-sama. Saya kenal beliau, semangatnya tidak jauh dengan saya. Sangat merah putih," ungkap Prabowo yang duduk di sebelah Ryamizard.
Prabowo berseloroh, Ryamizard memegang banyak rahasia yang ia miliki. Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus TNI itu kemudian meminta Ryamizard, mantan Kepala Staf Angkatan Darat, untuk tidak membuka rahasia-rahasianya.
"Jadi jangan banyak dibukalah yah hahaha. Terima kasih Pak Ryamizard, terimakasih seluruh jajaran Kemhan, saya akan meneruskan langkah-langkah yang prioritas. Saya akan berusaha untuk berbuat yang terbaik," tuturnya.
Setelahnya, Ryamizard menyampaikan rasa leganya karena menyerahkan tanggung jawab sebagai Menhan kepada sosok yang sudah ia anggap sebagai saudara sendiri itu. Ryamizard mengingat masa-masa pendidikan yang ia jalani bersama-sama dengan Prabowo.
"Dari awal masuk diplonco sampai jungkir balik sama-sama. Sekarang sama-sama lagi. Jadi alhamdulillah tugas ini pasti, saya yakin, akan dilaksanakan sebaik-baiknya," jelas Ryamizard.
Purnawirawan Jenderal bintang empat itu juga mengingat kembali masa-masa dihukum bersama dengan Prabowo. Ia mengungkapkan, tak jarang ia bersama dengan Prabowo dihukum memanjat tiang listrik karena tidak bisa menyebutkan Sapta Marga.
"Terlalu banyak kenangan dengan beliau ini, karena dua tahun sama sama satu kompi. Kebetulan kompi saya dengan Pak Prabowo banyak orang betawinya, nakal-nakal," kata dia.
Selain membicarakan masa lalu, keduanya telah berbincang mengenai tugas Menhan yang harus dilakukan oleh Prabowo ke depan. Prabowo mengungkapkan, Ryamizard menyampaikan kepadanya, tugas Menhan sangat berat.
"Harus ikut membantu Presiden RI khususnya, dan menjaga kedaulatan, menjaga keutuhan wilayah, dan menjaga keamanan," tutur Prabowo.