REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan pentingnya profesionalitas dalam mendorong tata kelola BUMN yang lebih baik. Termasuk juga dalam hal pergantian direksi BUMN.
"Saya sudah sampaikan selama itu profesional dan targetnya tercapai," ujar Erick terkait wacana perombakan direksi saat ditemui awak media di Kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (25/10).
Erick menyampaikan, para BUMN juga harus menyelaraskan antara keuntungan dan dukungan untuk pembangunan nasional. "Memang namanya korporasi kan profit oriented, tapi ada juga yang memang harus rugi karena kebijakan untuk pembangunan," ucap Erick.
Erick menjelaskan, kontribusi BUMN bisa berasal dari keuntungan dalam segi finansial maupun lewat program yang dampaknya dirasakan langsung oleh masyarakat.
Selain itu, Erick juga akan melakukan pembagian tugas untuk wakil menteri dan deputi BUMN. Presiden Joko Widodo pada hari ini, Jumat (25/10) melantik dua wakil menteri (wamen) BUMN, Kartika Wirjoatmodjo dan Budi Gunadi Sadikin. "Ada (pembagian tugas), sabar," ujar Erick.
Selain itu, Erick juga tengah mempersiapkan usulan mengenai nama pengganti Kartika Wirjoatmodjo sebagai Dirut Bank Mandiri dan Budi Gunadi Sadikin sebagai Dirut Mind ID atau Inalum. "Kita akan segera cari pengganti, akan kita usulkan, mesti ke beliau (presiden) sebagai TPA (tim penilai akhir)," lanjut Erick.
Erick menyebut ada beberapa nama yang akan menggantikan keduanya, meski belum bisa menyampaikan kepada awak media. "Yang pasti nggak mungkin satu calonnya di Mandiri dan Inalum," ungkap Erick.
Erick menambahkan, kehadiran dua wamen juga tidak lantas menafikkan peran para deputi yang sudah ada di Kementerian BUMN. Bahkan, mantan pemilik Inter Milan ini telah menyiapkan sejumlah tugas untuk para deputi.
"Nanti kita duduk bersama juga dengan para deputi, ada jobdesk yang baru, kan namanya manajemen," kata Erick menambahkan.