Jumat 25 Oct 2019 22:50 WIB

Kabut Asap tak Berdampak Pada Pariwisata Malaysia

Kunjungan wisatawan Indonesia ke Malaysia masih dalam jumlah normal.

Asap menyelimuti Kuala Lumpur Tower di Kuala Lumpur (Ilustrasi)
Foto: AP Photo/Vincent Thian
Asap menyelimuti Kuala Lumpur Tower di Kuala Lumpur (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Pejabat Kedutaan Besar Malaysia untuk Indonesia menyatakan, bencana kabut asap yang terjadi di Tanah Air tidak berdampak pada kunjungan wisatawan Indonesia ke Negeri Jiran tersebut. Berdasarkan data Kedutaan Besar Malaysia, kunjungan wisatawan Indonesia ke Malaysia tahun 2019 diperkirakan sekitar 320 ribu orang, dan itu merupakan kondisi normal.

"Asap tidak berpengaruh pada wisata. Ini adalah fenomena alam saja," kata Roslan Othman, pejabat Kedutaan Besar Malaysia untuk Indonesia yang membidangi pariwisata saat berkunjung ke Pekanbaru, Jumat (25/10).

Baca Juga

Dia mengatakan, kunjungan warga Indonesia ke Malaysia selama ini dalam kondisi normal. Meskipun wilayah tetangga yakni Riau terjadi kebakaran hutan dan lahan sehingga asapnya nyaris menyeberang ke negara tersebut.

"Jadi bencana kabut asap tidak berdampak terhadap kunjungan wisata," katanya usai pembukaan acara promosi Malaysia di Pekanbaru.

Kebakaran hutan dan lahan dalam beberapa bulan terakhir banyak terjadi di Provinsi Riau, Jambi dan Sumatera Selatan. Asap dari dampak kebakaran tersebut membuat banyak kegiatan terganggu seperti pendidikan, perekonomian, dan kegiatan lainnya. Bahkan aktivitas belajar mengajar di Pekanbaru sempat diliburkan lebih dari dua pekan akibat bencana asap tersebut.

Sejumlah penerbangan pesawat juga sempat tertunda akibat bencana kabut asap tersebut. Sementara itu, dalam kegiatan Promosi Malaysia tersebut turut dipamerkan beberapa produk antara lain di bidang kesehatan, pendidikan, pariwisata, perdagangan dan perindustrian.

Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Zainal Abidin Bakar kunjungannya ke Pekanbaru selain menjaga silaturahmi juga untuk lebih mempromosikan potensi yang ada di Malaysia. Menurutnya, Malaysia dan Sumatera memiliki kemiripan di bidang sejarah, budaya maupun bahasa.

"Kita perkukuh kerjasama dengan provinsi-provinsi yang ada di Sumatera," kata Datuk Zainal.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement