Selasa 29 Oct 2019 14:00 WIB

Wali Kota Bandung Khawatir Paham Radikal Susupi Pelajar

Kapolrestabes meminta agar Pemkot Bandung mengeluarkan imbauan soal paham Anarko.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Teguh Firmansyah
Wali Kota Bandung Oded M Danial, Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema,  Dandim 0618/BS dan Danlanal Bandung memberikan keterangan pers usai salat subuh berjamaah dan doa bersama di Masjid Raya Bandung jelang pelantikan presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 di Gedung MPR RI, Ahad (20/10).
Foto: dok. Istimewa
Wali Kota Bandung Oded M Danial, Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema, Dandim 0618/BS dan Danlanal Bandung memberikan keterangan pers usai salat subuh berjamaah dan doa bersama di Masjid Raya Bandung jelang pelantikan presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 di Gedung MPR RI, Ahad (20/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung, Oded M Danial menyebut sejumlah pelajar sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Bandung diduga terpapar paham radikalisme yang berujung kepada anarkisme. Hal itu diketahui saat pertemuan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) beberapa waktu ke belakang.

"Ini yang disampaikan dalam rapat itu, memang yang paling dikhawatirkan (paham radikal) mengeksploitasi anak sekolah. Ini bahaya, karena pak kapolrestabes (bilang) ada 600 anak waktu demo (beberapa waktu lalu di Bandung)," ujarnya di Pendopo, Selasa (29/10).

Baca Juga

Ia mengungkapkan, para pelajar tersebut setingkat SD dan SMP di Kota Bandung. Melihat kondisi tersebut, menurutnya Kapolrestabes meminta dirinya untuk mengeluarkan imbauan dan hasilnya adalah surat edaran tentang imbauan anti anarko.

"(Imbauan) itu hasil dari rapat Forkopimda. Pak kapolrestabes dan dandim serta hadirin yang hadir minta saya buat imbauan. Penekanannya bukan ke anarko tapi siapapun orang di Kota Bandung tidak boleh ada anarkis," ungkapnya.

Oded mengatakan berdasarkan pertemuan dengan Kapolrestabes Bandung dan Dandim 0608/BS, gerakan Anarko menunjukan kecenderungan ke arah kelompok anarkis. "Saya kira dibeberapa kali (pertemuan) ada pak Kapolrestabes dan Dandim serta audien yang hadir menunjukan itu (anarkis)," katanya.

Oded mengimbau agar orangtua dan kepala sekolah menjaga anaknya agar tidak terpapar paham radikalisme dan menjadi korban. "Sikap kita seperti itu, semuanya dari unsur masyarakat jangan sampai anak menjadi korban," ungkapnya.

Sebelumnya, Wali Kota Bandung, Oded M Danial menerbitkan surat edaran tentang imbauan anti gerakan anarko pada Senin (28/10) kemarin. Surat tersebut ditujukan kepada kepala perangkat daerah Kota Bandung, Camat se-Kota Bandung, Lurah se-Kota Bandung, Ormas/LSM dan komunitas se-Kota Bandung.

Pada surat yang diterima, surat edaran dikeluarkan menyikapi situasi keamanan, ketertiban dan ketentraman serta kondusifitas kota Bandung. Dimana, muncul berbagai peristiwa yang mengarah kepada anarkisme, radikalisme yang salah satunya disebabkan oleh aktivitas kelompok anarko yang bersifat anti pemerintahan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement