Sabtu 02 Nov 2019 08:14 WIB

8 Tahun Berkiprah, Tulus: "Sewindu" Lagu yang Paling Sakral

Merayakan 8 tahun kiprahnya, Tulus menggelar tur dan festival Sewindu.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Reiny Dwinanda
Penyanyi Tulus.
Foto: Antara
Penyanyi Tulus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tulus sempat membuat lagu soal penantian cinta selama delapan tahun. Hal ini pun memberi inspirasi baginya untuk menggelar “Tur dan Festival Sewindu Tulus”. Mengingat, tahun ini adalah tahun kedelapan bagi Tulus mewarnai industri musik.

Sebelum naik panggung, konser yang digelar di Istora Senayan Jakarta pada Jumat (1/11) itu diawali dengan lagu Indonesia Raya. Sekitar pukul 20.45 WIB, seluruh penonton pun diajak berdiri dan menyanyikan lagu kebangsaan tersebut.

Baca Juga

Setelah itu, lampu tiba-tiba dimatikan dan membuat suasana menjadi gelap. Satu lampu sorot di panggung menyala. Tampak siluet Tulus sudah berdiri di tengah panggung. Otomatis, penonton pun histeris.

Tulus berbalik badan dan langsung menjamu dengan lagunya yang berjudul “Baru”. Setelah itu, ia langsung melanjutkan konser dengan tembang “Gajah”.

“Selamat malam. Saya deg-degan, terharu melihat antusiasme kalian semua. Saya akan bawakan banyak lagu. Siapkan suaranya ya, bantu saya menyanyi sekencang-kencangnya,” kata Tulus saat menyapa penonton setelah selesai menyanyikan dua tembang pertama.

Setelah mengajak penonton berinteraksi, Tulus pun kembali menunjukkan talentanya bersama dengan band pengiring dan grup orkestra. Lagu berikutnya yang ia bawakan adalah “Jatuh Cinta” dan “Ruang Sendiri”.

Di sela-sela lagu itu, Tulus yang juga berlatar belakang pendidikan arsitek itu pun menyempatkan untuk menyampaikan soal ide dan konsep dari “Tur dan Festival Sewindu Tulus”. Kurang lebih, ia meyampaikan bahwa konser ini merupakan konser dalam rangka memperingati perjalanan kariernya selama delapan tahun berkiprah dalam industri musik Indonesia.

"Begitu banyak kisah yang terjadi dan begitu banyak teman yang terlibat dalam karier saya,” kata dia.

Totalnya, dalam konser selama sekitar dua jam itu, Tulus membawakan sekitar 20 lagu. Sepanjang konser, seluruh penonton yang jumlahnya sekitar tujuh ribu orang itu terlihat menikmati setiap lagu yang dihadirkan. Tulus yang komunikatif pun behasil membangun chemistry dengan para penonton.

Di pengujung konser, Tulus menutup dengan hits berjudul “Sewindu”. Menurutnya, lagu “Sewindu” adalah lagu yang paling sakral dalam konser ini.

“Lagu ini lagu paling sakral karena telah mengispirasi rangkaian konser ini,” ujar pria kelahiran Bukit Tinggi, Sumatra Barat tersebut.

Mengawali perjalanan dari Malang, Rajawali Indonesia bersama Tulus Company melanjutkan tur dan Festival Sewindu Tulus di beberapa kota lainnya di Indonesia, yakni Yogyakarta (26 September), Solo (18 Oktober), Makassar (25 Oktober), dan Festival di Jakarta (1 November).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement