Ahad 03 Nov 2019 17:30 WIB

Pemkot Bekasi Usulkan IPLT Rp 2 Triliun

Dana tersebut untuk pengolahan limbah terpusat di empat lokasi.

Rep: Muhammad Riza / Red: Muhammad Hafil
Pengolahan limbah (ilustrasi).
Foto: USF-IRAQ.COM
Pengolahan limbah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI -- Pemkot Bekasi mengajukan bantuan senilai Rp 2 Triliun kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Dana tersebut akan digunakan untuk membangun Instalasi Pengolahan Limbah Terpusat (IPLT) di empat lokasi.

Wali Kota Bekasi, Rachmat Effendi menyatakan, pihaknya tidak sedang bekerja sama dengan Bank Dunia terkait instalasi IPLT. Namun, pihaknya mengaku telah menyiapkan feasibility study terkait pengolahan limbah domestik di beberapa titik. "Belum ada bantuan IPLT dari Bank Dunia," kata Rahmat, Ahad (3/11).

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperkimtan) Kota Bekasi, Jumhana Luthfi menepis rumor bahwa pihaknya telah menerima bantuan Bank Dunia untuk pembuatan IPLT (Instalasi Pengolahan Limbah Terpusat). Ia mengaku, pembangunan IPLT tersebut baru dalam tahap pengajuan proposal ke Kementerian PUPR.

"Nggak ada itu, saya juga nggak tahu tiba-tiba seperti itu. Tapi ini kami memang sudah menyelesaikan feasibility studies (studi kelayakan) soal instalasi pengolahan air limbah domestik," kata Jumhana saat dihubungi Republika.