REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Prof Yunahar Ilyas, masih menjalani perawatan di RS PKU Yogyakarta. Pekan lalu, Yunahar baru saja menjalai operasi paru-paru di sana.
Yunahar sendiri sempat mengisi Rakernas MUI di Lombok beberapa waktu lalu. Namun, kondisi tubuhnya terus menurun dan mulai menjalani perawatan sejak Senin (28/10) lalu di RS PKU Yogyakarta.
Kemudian, pada Selasa (29/10), Yunahar menjalani tindakan operasi dan dokter memasangkan selang ke paru-parunya. Ia mengaku bersyukur cepat dibawa ke rumah sakit, sehingga cepat pula mendapatkan perawatan.
"Alhamdulillah, untung cepat ditolong tim, sekarang enakan," kata ulama kelahiran Bukittinggi 22 September 1956 tersebut kepada Republika.co.id, Senin (4/11) sore.
Setelah menjalani operasi, Yunahar belum dibolehkan pulang oleh tim dokter RS PKU Yogyakarta. Ia masih jalani latihan pernafasan dengan meniup balon yang bertujuan mengembangkan paru-parunya.
Menurut Sang Istri, Liswarni Syahrial, paru-parunya bermasalah usai beberapa waktu lalu sempat menjalani pemasangan alat untuk penyakit ginjal yang diderita. Namun, pemasangan itu gagal.
"Jadi, alatnya waktu itu dipasang di kanan, gagal, nah bekas pemasangan itu bengkak dan memicu paru-paru," ujar Liswarni.
Untuk makan sehari-hari Yunahar mengaku tidak mengalami cukup banyak kendala yang berarti. Namun, tim dokter yang menangani menyarankan Yunahar untuk mengurangi konsumsi makanan-makanan yang banyak kuah.
Setelah ini, ia menambahkan, tidak ada rencana tindakan-tindakan medis yang dijadwalkan tim dokter. Artinya, Yunahar tinggal menjalani proses pemulihan, sekaligus latihan pernafasan, sebelum boleh pulang. "Tinggal pemulihan habis itu boleh pulang," kata Yunahar.
Selain paru-paru, Yunahar masih menjalani rawat jalan untuk beberapa penyakit lain seperti ginjal dan diabetes. Bahkan, ia sempat menjalani sejumlah tindakan cuci darah untuk ginjalnya.
"Saya sebelum dan sesudah cuci darah itu tidak terasa, tapi kalau terlalu lama tidak cuci darah baru terasa," ujar Yunahar.
Pada awal Juni 2019 lalu, Yunahar sempat pula menjalani perawatan di RS PKU Yogyakarta lantaran ginjal. Menurut Sang Istri, kondisi itu banyak disebabkan konsumsi makanan yang kurang terkendali.
Terlebih, profesi Yunahar sebagai pendakwah mewajibkannya tidak cuma sering ke luar kota. Tapi, mau tidak mau mengonsumsi makanan-makanan berat yang disajikan pihak-pihak yang mengundangnya.
"Kalau di luar susah memang dikontrol, kalau di rumah lebih mudah," kata Liswarni.