REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal mengatakan, dugaan sementara motif pembunuhan jasad dicor di bawah lantai musala di Desa Sumbersalak, Kabupaten Jember, Jawa Timur, diduga karena warisan atau dendam pelaku kepada korban. Hal ini diungkap berdasarkan keterangan saksi.
"Dari pemeriksaan saksi-saksi yang sudah dimintai keterangan, kami duga motif warisan atau dendam yang menyebabkan korban Surono dibunuh oleh pelaku," katanya di Mapolres Jember, Jatim, Selasa (5/11).
Ia mengatakan, pihak DVI Polda Jatim bersama Polres Jember sudah melakukan autopsi terhadap jasad korban yang dikubur di bawah lantai musala. Dipastikan bahwa jasad tersebut adalah Surono (51) warga Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember, yang dilaporkan hilang 7 bulan lalu oleh keluarganya.
"Kami juga menemukan beberapa barang bukti saat membongkar jasad korban yang dicor di bawah lantai musala, yakni linggis pajang 65 cm dengan diameter 4 cm yang beratnya 10 kg, kemudian baju dan sarung korban," tuturnya.
Berdasarkan hasil autopsi, lanjut dia, korban Surono dibunuh oleh pelaku dengan benda tumpul hingga meninggal dunia dan dikubur di dalam rumah. Kemudian di atas kuburan tersebut dicor dengan semen untuk dibangun sebuah musala dan dapur.
Menurutnya, pemeriksaan aparat kepolisian mengerucut pada keterangan dua orang saksi yang merupakan teman dekat salah satu terduga. Namun saksi tersebut bukan berasal dari keluarga korban.
"Keduanya berstatus sebagai saksi dan keterangan kedua saksi kunci itu akan kami kembangkan dengan dikonfrontir keterangan anak dan istri korban," tuturnya.
Alfian mengatakan, Polres Jember masih belum menetapkan tersangka atas kasus pembunuhan yang terjadi di Desa Sumbersalak tersebut. Pihaknya masih memerlukan pendalaman.
Sebelumnya, warga Jember dihebohkan dengan temuan dugaan identik jasad kerangka manusia yang terkubur dalam cor-coran semen di musala yang berada di belakang sebuah rumah. Penemuan itu berawal dari laporan masyarakat adanya warga bernama Surono yang hilang sekitar 7 bulan lalu. Diduga korban dikuburkan dengan tidak wajar di belakang rumahnya yang kini sudah dibangun musala dengan dapur dan kamar mandi lengkap.