Rabu 06 Nov 2019 12:39 WIB

Ancam Keamanan Nasional, TikTo Makin Ditekan

TikTok telah menyewa perusahaan audit AS untuk menganalisis praktik keamanan data

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Ancam Keamanan Nasional, Aplikasi Made In China Ini Makin Ditekan Negeri Paman Sam. (FOTO: TechCrunch)
Ancam Keamanan Nasional, Aplikasi Made In China Ini Makin Ditekan Negeri Paman Sam. (FOTO: TechCrunch)

Warta Ekonomi.co.id, -- TikTok membela diri atas tuduhan parlemen Amerika Serikat (AS) melalui surat kepada Senator Josh Hawley. Namun, pembelaan diri itu tak cukup meyakinkan bagi anggota dewan yang memimpin persidangan mengenai keamanan data pribadi wpenduduk AS.

Dalam suratnya, TikTok mengklaim telah menyewa perusahaan audit AS untuk menganalisis praktik keamanan datanya.

“TikTok mengklaim mereka tidak menyimpan data pengguna Amerika di Cina. Itu bagus, tetapi hanya perlu lobi dari pejabat parpol China terhadap induk perusahaannya untuk membuat data pribadi pengguna AS ditransfer ke tangan pemerintah Cina," tuding Senator Partai Republik, Hawley dalam sidang subkomite Senat Komite Kehakiman, dikutip dari Reuters, Rabu (6/11/2019).

Baca Juga: TikTok Ramai Peminat, Kekayaan Zhang Yiming Ikut Melonjak. . . Bos Facebook Makin Panas?

Pekan lalu, Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS) telah meluncurkan tinjauan keamanan nasional TikTok. Dalam surat yang ditandatangani oleh General Manager TikTok AS, Vanessa Pappas, perusahaan menyatakan, semua data pengguna AS disimpan di Amerika Serikat, dengan cadangan di Singapura.

Ia juga mengatakan, "kami berencana membentuk komite ahli luar untuk memberi saran tentang moderasi konten dan transparansi. Kami juga tidak akan menerima iklan politik."

Di sisi lain, Hawley menuntut agar para eksekutif  TikTok bersaksi di depan komite di bawah sumpah, serta menyebut perusahaan itu ancaman bagi keamanan nasional. Sayangnya, eksekutif TikTok tidak hadir pada persidangan hari Selasa (5/11/2019).

TikTok telah tumbuh pesat di kalangan remaja AS, bersamaan dengan meningkatnya ketegangan antara Washington dan Beijing karena perdagangan dan perang teknologi. Sekitar 60% dari 26,5 juta pengguna aktif bulanan TikTok di Amerika Serikat berusia antara 16 dan 24, kata perusahaan itu tahun ini.

Dalam suratnya, TikTok mengatakan investornya adalah investor institusi besar dan tidak tersedia di China. Tinjauan keamanan nasional difokuskan pada pemilik TikTok, ByteDance Technology Co. yang mengakuisisi aplikasi media sosial A.S. Musical A.ly di AS.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement