Jumat 08 Nov 2019 04:00 WIB

Rahasia Isya dan Subuh yang Perlu Diketahui

Sebuah hadis mengungkap keutamaan Isya dan Shubuh.

shalat shubuh berjamaah di Masjid Balai Kota Depok
Foto: mgrol86
shalat shubuh berjamaah di Masjid Balai Kota Depok

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Abdul Syukur

Rasulullah SAW pernah bersabda, "Barang siapa shalat Isya berjamaah, maka ia bagaikan shalat (sunah) setengah malam, dan barang siapa shalat Subuh secara berjamaah, maka ia bagaikan shalat (sunah) semalam penuh." (HR Muslim, Abu Daud, dan Tirmidzi).

Hadis ini memberi informasi kepada umat Islam bahwa orang yang shalat Isya dan Subuh berjamaah akan mendapat pahala seperti orang shalat sunah satu malam penuh. Separuh malam pertama dari pahala shalat Isya berjamaah dan separuh malam kedua (terakhir) dari pahala shalat Subuh berjamaah.

Pahala shalat sunah satu malam penuh di sini artinya ganjaran shalat sunah tanpa henti yang dilakukan seseorang sejak shalat Maghrib sampai datang waktu Subuh, tanpa istirahat, tanpa zikir di sela-sela shalat, tanpa berhenti untuk ke kamar mandi, tanpa makan dan minum, tanpa tidur, dan tanpa hal-hal lain di luar shalat sunah.

Bisa kita bayangkan, betapa beratnya mempraktikkan shalat sunah estafet seperti ini jika kita harus benar-benar melakukannya. Jangankan melakukannya, membayangkannya saja kita sudah geleng-geleng kepala. Tetapi, dengan mudah, Allah SWT memberikannya kepada orang yang hanya meluangkan waktu 10 sampai 20 menit untuk shalat Isya dan shalat Subuh berjamaah.

Pahala seperti ini Allah berikan kepada orang yang hanya melaksanakan shalat Isya dan Subuh berjamaah, meskipun seumpama setelah selesai shalat Isya berjamaah orang itu tidur sampai datang waktu shalat Subuh dan tidak melakukan shalat sunah sama sekali. Lain halnya, jika seandainya orang itu masih bangun malam dan shalat sunah Tahajud, pahala yang akan ia peroleh akan menjadi beberapa kali lipat.

Pertanyaannya, mengapa Allah SWT menjanjikan pahala yang fantastis untuk orang yang melakukan shalat Isya dan Subuh berjamaah? Jawabannya tidak lain karena kedua shalat ini merupakan bukti kekuatan iman seseorang sehingga pantas ketika kedua shalat ini menjadi shalat terberat bagi orang-orang munafik.

Rasulullah SAW bersabda yang artinya, "Shalat terberat bagi orang munafik adalah shalat Isya dan Subuh. Kalau mereka tahu pahala yang Allah siapkan dalam kedua shalat itu, maka mereka akan mendatanginya, meskipun dengan merangkak. Sungguh, aku benar-benar hendak memerintahkan seseorang untuk menjadi imam shalat, kemudian aku pergi bersama beberapa orang yang membawa seikat kayu bakar kepada suatu kaum yang tidak hadir shalat berjamaah, lalu aku membakar rumah-rumah mereka." (HR Muslim).

Seandainya umat Islam mengetahui keutamaan shalat Isya dan Subuh berjamaah, niscaya mereka akan datang berbondong-bondong menuju masjid-masjid terdekat. Tidak hanya yang berjalan normal, yang harus meminta bantuan orang lain pun pasti akan mendatanginya. Bahkan, dengan cara merangkak pun pasti akan mereka lakukan. Ini semua demi mengejar keistimewaan shalat Isya dan Subuh berjamaah yang pahalanya sama dengan shalat sunah satu malam penuh.

Gerakan shalat Subuh berjamaah yang sedang digalakkan oleh umat Islam Indonesia merupakan bagian dari cara mendapat keutamaan tersebut. Dan waktu Subuh merupakan waktu terbaik untuk memulai perbuatan baik. n

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement