JAKARTA, AYOBANDUNG.COM -- Komisi IV DPRD Jawa Barat (Jabar) menemukan sejumlah permasalahan terkait rencana reaktivasi jalur kereta api Jabar. Salah satunya adalah jalur kereta api yang sudah dijadikan rumah penduduk.
Atas dasar penemuan ini, DPRD Jabar mendorong agar stakeholder terkait, dalam hal ini Kementerian Perhubungan dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar, untuk bekerja sama agar perencanaan bisa berjalan lancar.
Rencana reaktivasi ini sudah dirancang saat penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jabar. Namun, DPRD mempertanyakan mengenai prosedur pembebasan lahan yang tidak dilakukan oleh kementerian, melainkan oleh pemprov.
AYO BACA : Dirut KAI : Reaktivasi Jalur KA Garut Ditargetkan Rampung Akhir Tahun
"Karena Provinsi mempunyai cita-cita untuk menghidupkan dan memaksimalkan transportasi massal," ujar Ketua Komisi IV DPRD Jabar Imam Budi Hartono, saat melakukan kunjungan ke Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Jumat (8/11/2019).
Dia menjelaskan, saat ini reaktivasi sudah ada di jalur Cianjur-Ciranjang. Selain itu, untuk menunjang pariwisata, Jabar juga berencana mengaktifkan lagi jalur kereta di daerah selatan seperti tujuan Ciwidey, Garut-Cikajang, dan Banjar-Pangandaran
"Yang sedang berjalan yaitu reaktivasi jalur Cianjur-Ciranjang sampai Padalarang," tutur dia.
AYO BACA : Jawa Barat Kembali Terdampak Pembangunan Infrastruktur,
Menurut Imam, tantangan reaktivasi jalur ini di antaranya medan jalan yang terjal untuk kereta api, serta kemiringan tanah. Ia meminta Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan untuk menyiapkan strategi guna mengatasi masalah itu.
Imam mengatakan, kunjungan komisinya ke Dirjen Perkeretaapian salah satunya bertujuan untuk membahas anggaran tahun 2020. Dalam rencana anggaran itu ada anggara pembebasan lahan terkait reaktivasi jalur kereta api di Jabar.
"Apabila PT KAI bersama Dinas Perhubungan dan Dirjen Perkeretaapian Kemenhub tidak matang perencanaannya atau maka Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengalokasikan anggaran untuk keperluan lain," jelasnya.
Sementara kereta api cepat Bandung-Jakarta dinilainya tidak menemukan permasalahan yang kompleks sehingga diharapkan pengoperasiannya sesuai dengan target yaitu pada 2021.
AYO BACA : Kisah Pilu Korban Penipuan di Balik Reaktivasi Jalur Kereta Garut-Cibatu