Sabtu 09 Nov 2019 09:02 WIB

Dijual Murah, Konglomerat Ini Beli Hunian Pembawa Sial

Bangunan ini dinilai membawa sejarah yang buruk bagi penghuninya.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Dijual dengan Harga Miring, Konglomerat Ini Beli Hunian Pembawa 'Sial'. (FOTO: PT Nusantara Properti Internasional Tbk)
Dijual dengan Harga Miring, Konglomerat Ini Beli Hunian Pembawa 'Sial'. (FOTO: PT Nusantara Properti Internasional Tbk)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Konglomerat asal China bernama Eric Siliang Tan membeli hunian di kawasan Pantai Newport pulau Harbour dengan harga miring, yakni seharga 37 juta dolar AS atau setara Rp 518 miliar dari harga yang ditawarkan 60 juta dolar AS atau Rp 840 miliar.

Dijual dengan harga miring, hunian ini rupanya memiliki cerita ‘sial’. Awalnya, bangunan ini dibangun pada tahun 1990. Bangunan dengan bahan dasar batu kapur seluas 14.000 m2 tersebut merupakan vila terbesar dan paling mewah di pulau yang dijaga ketat.

Baca Juga: Ini Rumah Para Konglomerat Dunia, Paling Mewah Bukan Punya Jeff Bezos. . .

Akan tetapi, bangunan ini dinilai membawa sejarah yang buruk. Pasalnya, selama yang tinggal di sini telah mengalami masalah keuangan, kesengsaraan, perceraian, dan bahkan ada yang bunuh diri.

Melansir dari Variety, Jumat (8/11/2019), pemilik asli rumah itu, merupakan pengembang dan bankir terkemukaan renama Leroy Carver III. Di mana dirinya menghabiskan 8 juta dolar AS untuk membangun struktur raksasa.

Selama proses konstruksi, banknya disita oleh regulator federal dan dinyatakan bangkrut. Terpaksa menjual rumahnya yang baru ke miliarder Taiwan George Yao dengan harga 13,6 juta dolar AS.

Akan tetapi, Yao punya masalah keuangan sendiri. Pada tahun 1995, ia kehilangan pekerjaan rumahnya yang berharga karena disita, dan kemudian dijual kepada mantan eksekutif FBI yang segera meninggal karena usia tua.

Pihak properti, kemudian menjual hunian tersebut pada akhir 1999 kepada pasangan yang berbasis di New Jersey bernama Arnold dan Debbie Simon.

Keluarga Simon yang membayar 14 juta dolar AS itu, menempati hunian tersebut dengan riwayat perceraian. Pada akhirnya, Arnold Simon pindah dan Debbie tetap tinggal di rumah raksasa itu sendirian.

Hingga pada 2009, properti itu sekali lagi terperosok dalam proses penyitaan. Belakangan di tahun yang sama, Debbie Simon menggantung dirinya di serambi rumah dengan mengikatkan tali di lehernya dan melompat dari balkon lantai atas.

Baca Juga: Kekayaan Bos Properti di China Merosot, Ada Apa Ya?

Hingga pada 2010, hunian tersebut akhirnya terjual dengan harga tinggi 18 juta dolar AS. Di mana dibeli pasangan Amerika yang berbasis di Hong Kong, Li & Fung. Di mana dirinya memiliki Trues Innovations dan merenovasi hunian tersebut.

Setelah hampir 1,5 tahun di pasar dengan penetapan harga 60 juta dolar AS yang tidak berubah, the Trues telah menjual rumah monster mereka, meskipun dengan harga yang relatif rendah 37 juta dolar AS, diskon 38 persen dari harga ditawarkan.

Hingga akhirnya, pemilik baru adalah miliarder teknologi China "Eric" Siliang Tan, CEO, chairman dan salah satu pendiri Qutoutiao, agregator konten mobile. Menurut Forbes, Tan sekarang memiliki kekayaan bersih pribadi sebesar 1,7 miliar dolar AS.

Baca Juga: Berkat Mukbang, YouTuber Ini Berhasil Boyong Hunian Mewah

Mengintip catatan mengungkapkan bahwa ini bukan belanja besar real estat pertama Tan. Kembali pada tahun 2017, ia membayar 16 juta dolar AS dalam kesepakatan di luar pasar untuk sebuah rumah besar yang dibangun tahun 1906 di lingkungan Pacific Heights yang luar biasa mewah di San Francisco.

Pada akhir 2016, ia menghabiskan 18,5 juta dolar AS lagi untuk rumah mewah spektakuler di Pebble Beach, California, tepatnya di 17 Mile Drive yang terkenal di dunia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement