Ahad 10 Nov 2019 14:29 WIB

Masuk Bursa Pilpres Nasdem, Ini Kata Ridwan Kamil

Kamil mengaku belum ada pembicaraan dengan Partai NasDem terkait Pilpres 2024

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Foto: Republika/Edi Yusuf
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan masih terlalu jauh untuk membahas kemungkinan dirinya diusung Partai Nasional Demokrat (NasDem) untuk maju dalam kontestasi Pemilihan Umum Presiden 2024.

"Saya kira terlalu jauh kalau buat saya," ujar Ridwan saat menghadiri seminar dalam Kongres Partai NasDem di Arena Pekan Raya Jakarta, Kemayoran, Jakarta Pusat, Ahad (10/11).

Kamil mengaku belum ada pembicaraan dengan Partai NasDem terkait dengan pencalonan dirinya dalam Pilpres 2024. Menurut dia, isu santer pencalonannya sebagai salah satu bakal calon presiden dari partai yang dipimpin oleh Surya Paloh itu berasal dari pengamatan-pengamatan yang dilakukan oleh pihak luar.

"Jadi, kalau dikait-kaitkan dengan hal-hal yang masih jauh, menurut saya masih belum saatnya. Saya masih ingin fokus membahas pada hal-hal yang dekat-dekat saja," ucap Kamil.

Kamil menegaskan bahwa saat ini masih ingin fokus menjalani tugas sebagai gubernur. Sebagai kepala daerah yang baru mengabdi selama 1 tahun, Kamil masih bertekad untuk bekerja keras memajukan Jawa Barat.

"Sisa waktu 4 tahun saya ingin berprestasi, saya ingin memberikan harapan kepada rakyat Jawa barat. Kalau ternyata positif diapresiasi, alhamdulillah. Intinya itu tekad saya sekarang," katanya menegaskan.

Oleh karena itu, Kamil belum bisa memberi kepastian mengenai kemungkinan dirinya maju dalam Pilpres 2024. "Jadi, ya, kita tunggu saja pada saat momennya. Tidak bisa saya jawab sekarang karena banyak dimensi yang harus saya lakukan," ucap mantan Wali Kota Bandung tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement