Ahad 10 Nov 2019 16:52 WIB

Siklon Bulbul Tewaskan Dua Orang

Siklon di India dan Bangladesh memicu hujan lebat dan pohon tumbang.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Dwi Murdaningsih
Angin Topan (ilustrasi)
Foto: AP
Angin Topan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI - Badai siklon berkecepatan tinggi, yang dinamakan Bulbul mendarat pada Sabtu (9/11) pukul 23.00 antara Pulau Sagar di Bengal Barat, India dan Khepupara, Bangladesh. Kecepatan maksimum badai tersebut 110 hingga 120 kilometer per jam. Badai juga bergerak ke barat laut ke negara tetangga di delta Sunderban.

Dilansir India Today, satu kematian masing-masing dilaporkan dari Bengal dan Odisha dikarenankan hujan lebat yang dipicu oleh badai siklon Bulbul yang sangat parah. Hujan menghantam pesisir Bengal Barat sehingga menumbangkan pohon yang menyebabkan kematian satu orang di kota itu.

Baca Juga

Hujan tiada henti meninggalkan daerah Kolkata dan sekitarnya tergenang air dan saluran air yang meluap. Para pejabatnya melaporkan pohon tumbang menewaskan satu orang di sebuah klub di kota.

Kepala Menteri Mamata Banerjee mengatakan, pihaknya tengah memantau situasi dan pemerintah telah mengambil semua langkah untuk mengatasi segala kemungkinan sehubungan dengan siklon Bulbul. Dia juga mengimbau agar warga tetap tenang dan tidak panik.

Di Odisha, sekitar 4.000 orang sejauh ini telah dievakuasi dari daerah yang rentan dan dataran rendah di beberapa wilayah pantai negara bagian serta bergeser ke 47 tempat perlindungan topan. Personel Pasukan Penjaga Pantai India siap untuk mengatasi kemungkinan apa pun setelah badai 'Bulbul'.

Inspektur Jenderal Penjaga Pantai, Rajan Bargotra mengatakan kapal-kapal telah dipindahkan ke lokasi yang lebih aman di pantai Paradip, Dhamra dan Pulau Sagar. Nelayan juga telah disarankan untuk tidak menjelajah ke laut di daerah pantai Odisha dan Benggala Barat mengingat badai siklon.

Wakil Inspektur Jenderal SR Dash (Komandan Penjaga Pantai, Benggala Barat) mengatakan tiga tim manajemen bencana telah ditempatkan di Haldia dan dua di Fraserganj di 24 distrik Parganas untuk tindakan tepat waktu. "Kami berusaha mencapai nol korban," kata Dash.

Dilaporkan laman Aljazirah, Departemen Meteorologi Bangladesh telah meminta otoritas berwenang setempat dan dua pelabuhan, yakni Mongla serta Chittagong, untuk selalu siaga dan waspada. Sebab topan Bulbul diyakini akan memicu gelombang laut setinggi dua meter pada Sabtu (9/11) malam waktu setempat.

Sementara Kepala manajemen bencana Bangladesh Shah Kamal memprediksi topan akan menghantam pantai Bangladesh sekitar pukul 20.00. Bulbul diperkirakan mendarat di wilayah Khulna barat daya dengan kecepatan angin 120 kilometer per jam.

Sekitar 55 ribu relawan telah dikerahkan ke berbagi desa dan pulau untuk memberitahu masyarakat tentang badai tersebut. Bangladesh menargetkan untuk mengevakuasi 1,5 juta orang.

Bangladesh, negara dengan total populasi 30 juta orang, biasa dilanda siklon dari waktu ke waktu. Dalam beberapa dekade terakhir, ratusan ribu orang tewas akibat siklon di Bangladesh. Pada November 2007, Siklon Sidr menewaskan lebih dari 3.000 orang di Bangladesh. Mei tahun ini, badai Fani menjadi badai terkuat yang pernah menghantam Bangladesh dalam lima tahun terakhir, meski jumlah korban jiwanya relatif kecil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement