REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) menemui Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, Selasa (12/11). Dalam kesempatan itu, Kiai Ma'ruf berpesan kepada ISMI agar ikut berperan dalam mengurangi angka kemiskinan di Indonesia.
"(Pesan Wapres) saya kira tadi fokusnya bagaimana kita mengurangi kemiskinan, itu banyak sekali hal yang kita liat di Indonesia bisa kita perkuat dengan pendekatan bisnis," ujar Ketua Umum ISMI Ilham Akbar Habibie di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (12/11).
Ilham pun mengungkap komitmen ISMI dalam pemberdayaan masyarakat melalui sektor usaha mikro, kecil, menengah (UMKM). Menurutnya, ada kurang lebih 62 juta masyarakat atau sekitar 20-25 persen penduduk Indonesia merupakan pelaku UMKM.
Namun, dari 62 juta tersebut, ternyata pelaku usaha kecil hanya berjumlah 600 ribu lebih dan usaha menengah hanya 40 ribu. Itu artinya, 61 juta lebih merupakan usaha mikro.
"Sekian juta itu adalah usaha mikro, saya kira itu kantong kantong yang kita kenal sebagai kantong kemiskinan mungkin di level mikro itu," ujar Ilham.
Karenanya, ia meyakini jika sektor UMKM diperkuat akan berdampak mengurangi angka kemiskinan. Caranya, kata Ilham, dengan memperkuat sektor usaha kecil dan menengah agar mengkatrol sektor usaha mikro.
"Karena (usaha) kecil menengah yang bisa mengangkat melalui UM (usaha mikro) yang ada di sekitar mereka, entah sebagai mitra atau sebagai supplier atau sebagai nasabah," ujarnya.
Ilham menyadari, program mengentaskan kemiskinan tidak bisa hanya dikerjakan oleh Pemerintah, tetapi berkesinambungan dengan banyak pihak. Termasuk halnya program pemberdayaan masyarakat.
"Saya kira lebih baik memberikan mereka pendidikan, memperluas wawasan, pembinaan, itu adalah penghapusan kemiskinan secara bersinambungan, saya kira dalam hal ini ISMI adalah salah satu organisasi yang punya fokus di bidang itu dan penekanan kita," ujarnya.