REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri kembali menangkap seorang terduga teroris. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono pun membenarkan informasi penangkapan itu.
Argo mengatakan, terduga terosis berinisial WJ alias P. Keduanya ditangkap pada Selasa (12/11) sekitar pukul 06.10 WIB.
"Yang bersangkutan ditangkap di SDIT Izzati (Beji, Depok)," kata Argo saat dikonfirmasi, Rabu (13/11).
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, sambung dia, WJ memiliki keahlian militer, membuat bom atau peledak, dan merakit senjata. Bahkan dia juga pernah menjadi pelatih di Moro Islamic Liberation Front (MILF) di Mindanao, di selatan Filipina.
"Yang bersangkutan pernah menjadi pelatih di Moro tahun 1999 angkatan pertama sampai 2001/2002," ungkap Argo.
Selain itu, Argo menuturkan, WJ juga pernah berkunjung ke Suriah pada tahun 2012 bersama pimpinan jaringan teroris Jamaah Islamiah (JI), Abu Askari. Kunjungan itu bertujuan untuk menjalin hubungan dengan pemberontak yang tergabung dalam Tentara Pembebasan Suriah (Free Syrian Army/FRA).
"Dia juga pernah melakukan perjalanan ke beberapa negara pada periode tahun 2012-2013 antara lain Thailand, Vietnam, Qatar, Singapura, Filipina, Uni Emirat Arab, Sri Lanka, Hongkong," papar Argo.
Hingga saat ini, tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri masih memeriksa intensif WJ.