Rabu 13 Nov 2019 18:58 WIB

PLN Jateng- DIY Gelar Maulid Nabi dengan Semangat Berbagi

Semangat berbagi diwujudkan dengan pemberian santunan kepada anak yatim.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Sejumlah anak yatim penerima manfaat berfoto bersama usai prnyerahan santunan dari PLN UID Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, di Masjid An-Nur kompleks kantor PLN UID Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Jalan Teuku Umar, Kota Semarang, Rabu (13/11).
Foto: Dokumen.
Sejumlah anak yatim penerima manfaat berfoto bersama usai prnyerahan santunan dari PLN UID Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, di Masjid An-Nur kompleks kantor PLN UID Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Jalan Teuku Umar, Kota Semarang, Rabu (13/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 Hjriyah kali ini menjadi berkah tersendiri bagi sedikitnya 50 orang anak yatim yang berasal dari Yayasan Yatim Mandiri dan Yayasan At-Taqwa, Semarang, Jawa Tengah. Pasalnya, mereka menerima santunan pada momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar oleh PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta tersebut.

Santunan diserahkan langsung kepada para penerima manfaat disaksikan Ketua MUI Kota Semarang, KH Mustam Aji, dalam acara yang dilaksanakan di Masjid An-Nur, kompleks Kantor PLN UID Jawa Tengah dan DIY, Jalan Teuku Umar, Semarang, Rabu (13/11). Kesempatan ini juga dimanfaatkan oleh PLN untuk menyerahkan secara simbolis hasil pembangunan gedung kepada SMK Nurul Barqi, Kelurahan Cepoko, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.

General Manager PLN UID Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Feby Joko Priharto mengatakan, pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 Hijriyah kali ini, PLN tetap menyambut dengan semangat berbagi.

Pada kesempatan ini, semangat berbagi diwujudkan dengan pemberian santunan kepada anak yatim Yayasan Panti Asuhan Yatim Mandiri dan Yayasan At-Taqwa. “Sebagai bentuk kepedulian kepada dunia pendidikan, pada kesempatan ini juga diserahkan hasil pembangunan bantuan PLN, untuk mendukung kegiatan belajar SMK Nurul Barqi,” ungkap Feby.

Sementara itu, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW oleh PLN UID Jawa Tengah dan DI Yogyakarta mengusung tema ‘Meneladani Nabi Muhammad SAW, Menuju SDM PLN yang Unggul untuk Terangi Indonesia’. Kegiatan juga diisi siraman rohani oleh Ustaz Fahrurozi.

Dalam tausiahnya, Ustaz Fahrurozi menyampaikan, salah satu upaya memaknai Maulid Nabi adalah dengan menjalankan sunnah-sunnah dan membaca shalawat kepada Rasulullah. Ia juga menerangkan ada dua macam shalawat, yaitu shalawat di dalam shalat dan shalawat di luar shalat.

Termasuk mengungkapkan alasan mengapa umat penting bershalawat. “Mengapa kita bershalawat kepada Rasul, yang pertama karena Allah SWT dan malaikat juga bershalawat, kedua karena Rasul begitu mencintai kita, maka balaslah cintanya dengan bershalawat,” jelasnya.

Tidak hanya itu, lanjut Fahrurozi, wujud memaknai Maulid Nabi Muhammad SAW juga dapat dilakukan menjaga hubungan dengan Allah SWT dan hubungan antar sesama umat manusia agar menjadi pribadi yang unggul.

Karena pribadi unggul itu adalah mereka yang sanggup menjaga hubungan tidak hanya dengan Allah tapi juga dengan sesama manusia, siapapun itu. “Jadi pribadi unggul itu adalah pribadi yang sanggup menghargai hidup bersama orang lain,” tegasnya.

Feby menambahkan, ada empat sifat utama Muhammad SAW yang bisa diteladani oleh insan PLN. Sifat- sifat tersebut adalah shiddiq yang artinya benar. “Tidak hanya perkataannya saja yang benar namun perbuatannya juga benar,” katanya.

Yang kedua adalah amanah, artinya dapat dipercaya. Nabi Muhammad bukanlah seorang pembohong, oleh karenanya beliau dijuluki al Amin yang artinya terpercaya. Sebagai insan PLN kedua sifat tersebut dapat diteladani dengan menerapkan integritas dalam setiap menjalankan tanggung jawab di perusahaan.

Adapun sifat ketiga adalah tabligh, yang artinya menyampaikan. Hendaknya dalam bertindak juga dapat menyampaikan informasi-informasi yang bermanfaat bagi masyarakat, pelanggan, serta stakeholder.

“Ketiga sifat tersebut belumlah optimal apabila belum menerapkan sifat keempat yatiu fathanah yang artinya cerdas secara intelektual,” tegas Feby.

Feby juga berharap melalui peringatan Maulid Nabi ini dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah dan Rasul-Nya. “Selain itu juga dapat membawa perubahan positif tidak hanya dalam pekerjaan namun di dalam kehidupan sehari hari,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement