Rabu 13 Nov 2019 19:20 WIB

Dinperindag Purbalingga Fokus Kembangkan Gula Semut

Makin terbuka peluang pasar ekspor bagi komoditas gula semut asal Purbalingga.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yusuf Assidiq
Gula semut
Foto: courtesy of tesdik.blogspot.com
Gula semut

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, saat ini tengah fokus mengembangkan industri gula semut atau gula kristal di kalangan penderes. Hal ini menyusul makin terbukanya peluang pasar ekspor bagi komoditas gula semut asal Purbalingga.

''Beberapa waktu lalu Ibu Bupati Dyah Hayuning Pratiwi dan Gubernur Ganjar Pranowo berkunjung ke Moskow Rusia dan menandatangani MoU terkait pemasaran gula kristal. Dalam kunjungan tersebut, pihak Moskow bersedia menampung berapa pun produksi gula kristal dari Purbalingga,'' jelas Sekretaris Dinperindag Purbalingga, Johan Arifin, Rabu (13/11).

Dia juga menyebutkan, pada November 2019 ini, bupati juga akan melawat ke Jepang untuk kepentingan pemasaran gula kristal. ''Kami berharap, kunjungan ini juga bisa membuahkan hasil, sehingga peluang ekspor gula kristal Purbalingga akan semakin besar,'' katanya.

Menurutnya, bila peluang ekspor semakin besar, maka kondisi ini akan berpengaruh secara langsung pada tingkat kesejahteraan penderes. ''Jadi intinya, untuk kesejahteraan penderes,'' katanya.

Namun dia mengingatkan, produsen gula kristal atau gula semut dunia saat ini, tidak hanya berasal dari Indonesia. Melainkan juga dari Malaysia dan Vietnam.

Untuk itu, dia menyatakan, kualitas produksi gula kristal asal Purbalingga harus terus menerus ditingkatkan. Untuk itu, pemkab terus melakukan fasilitasi, agar kualitas produksi gula kristal Purbalingga meningkat.

Salah satu fasilitasi yang dilakukan, menurut Johan, dengan memberikan pelatihan pembuatan gula kristal bagi penderes. Kegiatan pelatihan ini, antara lain digelar di sentra penghasil gula kelapa di Desa Sindang dan Tangkisan Kecamatan Mrebet, Rabu (13/11).

''Dua desa ini perlu mendapat pelatihan produksi gula kristal, karena potensinya sangat besar. Di desa ini, ada ratusan warganya yang bekerja sebagai penderes nira kelapa,'' jelasnya.

Dalam pelatihan tersebut, para penderes dilatih untuk memproduksi gula kristal berkualitas, dengan aneka varian rasa. Antara lain, dengan membuat gula kristal dengan varian rasa kunyit dan jahe.

Dalam kegiatan pelatihan tersebut,  Dinperindag Purbalingga juga menyerahkan bantuan alat produksi berupa oven dan peralatan menderes pada dua kelompok usaha gula kristal.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement