Kamis 14 Nov 2019 08:36 WIB

Menunggu Reaktivasi Tiga Jalur KA di Jabar

Dari empat reaktivasi jalur KA, baru rute KA Cibatu-Garut yang beroperasi

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Warga melihat kereta inspeksi yang melakukan uji coba jalur kerata api Cibatu-Garut di Stasiun Wanaraja, Kabupaten Garut, Kamis (3/10).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Warga melihat kereta inspeksi yang melakukan uji coba jalur kerata api Cibatu-Garut di Stasiun Wanaraja, Kabupaten Garut, Kamis (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah telah sejak lama mewacanakan program untuk menghidupkan kembali (reaktivasi) empat jalur kereta api (KA) di Jawa Barat (Jabar) yang telah mati. Empat jalur itu yakni rute Cibatu-Garut-Cikajang, Bandung-Ciwidey, Rancaekek-Tanjungsaru, juga Banjar-Pangandaran-Cijulang. Namun, hingga saat ini proyek reaktivasi yang telah berjalan baru untuk jalur KA Cibatu-Garut.

Deputy Executive Vice President PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 2 Hendra Wahyono mengatakan, untuk keputusan proyek reaktivasi jalur KA sepenuhnya ada di tangan pemerintah. Sementara pihaknya hanya mengeksekusi pelaksanaan reaktivasi. Sejauh ini, kata dia, perintah reaktivasi baru ditujukan untuk jalur Cibatu-Garut.

"Tiga tempat lainnya, perintah belum ada," kata dia, Rabu (13/11) di Stasiun Tasikmalaya.

Meski begitu, lanjut dia, PT KAI sudah mulai melakukan pendataan aset, termasuk juga jumlah rumah atau warga yang akan terdampak reaktivasi. Nantinya, jika jalur-jalur KA bena-benar direaktivasi, rumah-rumah warga yang berada di sekitar jalur akan ditertibkan.

"Tinggal tunggu peluit dulu, baru kita laksanakan semua," kata dia.

Sementara itu, progres reaktivasi jalur KA Cibatu-Garut sudah hampir mencapai 50 persen hingga Oktober 2019. Berdasarkan data PT Kereta Api Properti Manajemen (KAPM), anak usaha PT KAI, hingga Kamis (24/10), progres reaktivasi telah mencapai 42,87 persen.

Dalam reaktivasi, pengerjaan yang dilakukan bukan hanya kembali memasang rel kereta. Lebih dari itu, dilakukan juga revitalisasi stasiun juga menambah sarana dan prasarana lainnya.

Progres pemasangan rel telah mencapai sekitar 9 kilometer dari panjang 19,2 kilometer yang akan direvitalisasi, atau mencapai terpasang 47,961 persen. Sedangkan pengerjaan jembatan besar sudah mencapai 36,241 persen, jembatan kecil 51,703 persen, bangunan stasiun baru 36,378 persen, bangunan peron 52,776 persen, serta rumah sinyal Cibatu 91,587 persen.

Meski secara keseluruhan progres belum mencapai 50 persen, pengerjaan reaktivasi jalur KA Cibatu-Garut dinilai dapat selesai pada akhir tahun 2019. Sementara jalur reaktivasi itu ditarget dapat mulai beroperasi pada awal 2020.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement