REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Serangan rudal Israel di Jalur Gaza menewaskan keluarga Palestina, Kamis (14/11). Korban terdiri dari enam orang yang semuanya merupakan warga sipil.
Petugas medis menyatakan, keluarga ini meninggal dalam serangan Kamis di sebuah rumah di Deir al-Balah, termasuk seorang wanita dan seorang anak. Sebanyak 12 orang lainnya terluka.
Korban-korban tersebut menambah jumlah orang yang meninggal di Gaza setelah serangan selama 48 jam. Petugas medis mengatakan 32 warga Palestina telah terbunuh. Setidaknya sepertiga dari mereka warga sipil.
Militer Israel belum berkomentar atas insiden pra-fajar di Deir al-Balah itu. Serangan penembakan lintas perbatasan berlanjut, meskipun ada tawaran gencatan senjata oleh kelompok Jihad Islam. Selain Gaza, Israel turut menyerang basis Jihad Islam di Damaskus, Suriah.
Sebelum serangan tersebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan akan melanjutkan serangan militer tanpa ampun ke Jalur Gaza. Menumpas Jihad Islam menjadi tujuan yang harus tercapai.
"Mereka tahu kami akan terus menyerang tanpa ampun. Mereka punya satu pilihan: menghentikan serangan (roket) ini atau menerima lebih banyak pukulan," ujar Netanyahu, Rabu (13/11).
Israel membunuh seorang komandan lapangan Jihad Islam pada Selasa, yang memicu roket lintas perbatasan oleh kelompok militan dan serangan Israel lebih lanjut. Jihad Islam pun mengonfirmasi Komandan Jihad Islam di Gaza Baha Abu Al-Atta dan istrinya tewas saat Israel melancarkan serangan ke Distrik Shejaia.