Kamis 14 Nov 2019 12:26 WIB

Sebagian Besar Pekerja di Sulut Tamatan SMP ke Bawah

BPS menyebut pekerja tamatan SMP ke bawah umumnya mau bekerja apa saja

Ilustrasi Buruh pabrik
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A.
Ilustrasi Buruh pabrik

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Kepala Badan Pusat Statistik Sulawesi Utara Ateng Hartono menyatakan sebagian besar pekerja di provinsi itu merupakan tamatan sekolah menengah pertama (smp) ke bawah. Sementara, katanya, untuk pekerja dengan pendidikan menengah SMA sederajat ada sekitar sepertiga dari total pekerja, dan persentase terkecil adalah mereka yang berpendidikan tinggi (Diploma/Sarjana).

"Saat ini, sebagian besar pekerja di Sulut berpendidikan rendah," kata Ateng Hartono di Manado, Kamis (14/11).

Dalam setahun terakhir, katanya, persentase penduduk bekerja berpendidikan menengah dan tinggi masing-masing naik 0,58 poin dan 1,11 poin. Sementara persentase penduduk bekerja yang berpendidikan rendah turun 1,69 poin.

Sehingga, katanya, bisa terlihat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja.

TPT pada Agustus 2019 sebesar 6,25 persen, turun 0,61 poin dalam setahun terakhir. Dilihat dari tempat tinggalnya, TPT di perkotaan tercatat lebih tinggi dibanding di perdesaan. Bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, pada Agustus 2019, TPT baik di perkotaan maupun di perdesaan mengalami penurunan.

Hal ini kemungkinan didorong oleh adanya fenomena siklus 3 tahunan panen raya cengkih pada bulan Agustus 2019 yang banyak menyerap tenaga kerja terutama di sentra-sentra cengkih Sulawesi Utara. Sementara dilihat dari tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan, pengangguran tertinggi adalah lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Tertinggi kedua adalah Sekolah Menengah Atas (SMA).

Dengan kata lain, katanya, ada penawaran tenaga kerja yang tidak terserap terutama pada tingkat pendidikan SMA dan SMK. Mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja, dilihat dari TPT SD ke bawah terendah diantara semua tingkat pendidikan.

Dibandingkan kondisi setahun yang lalu, tingkat pengangguran terdidik (menengah ke atas) kelompok SMA dan SMK mengalami penurunan masing-masing sebesar 1,77 poin dan 1,67 poin. Sementara itu kelompok perguruan Tinggi justru mengalami kenaikan 2,40 poin

Jumlah angkatan kerja Sulawesi Utara pada Agustus 2019 tercatat sebanyak 1,21 juta orang dan yang bekerja ada 1,13 juta orang.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 63,87 persen, naik 0,86 poin dari Agustus 2018. Masih terdapat diskrepansi TPAK laki-laki dan perempuan, meskipun TPAK perempuan tercatat mengalami sedikit kenaikan (0,01 poin) dalam setahun terakhir.

Persentase penduduk yang bekerja di kegiatan informal ada sebanyak 616,60 ribu orang (54,49 persen), namun persentasenya menurun sebesar 0,84 poin dibanding Agustus 2018.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement