REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan sidak (inspeksi mendadak) pelayanan BPJS Kesehatan di RSUD Dr Abdul Moeloek, Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Jumat (15/11) pagi. Kunjungan Jokowi secara mendadak ini sempat mengejutkan pihak rumah sakit dan pengunjung rumah sakit. Jokowi ingin memastikan masyarakat pengguna BPJS Kesehatan dilayani dengan baik, menjelang kenaikan iuran yang rencananya akan dilakukan awal Januari 2020.
"Ini kunjungan mendadak saya nggak beri tahu ke siapapun. Saya hanya ingin pastikan apakah yang namanya kartu BPJS itu betul-betul sudah dipegang oleh pasien. Ini dalam rangla ke sana (kenaikan iuran). Saya mengontrol itu," ujar Jokowi usai meninjau pasien pengguna BPJS Kesehatan d RSUD Dr Abdul Moeloek.
Jokowi menyampaikan, dirinya ingin memastikan seluruh alokasi subsidi untuk BPJS Kesehatan benar-benar sampai kepada penerima bantuan iuran (PBI). Hanya saja, menurut Jokowi, dari seluruh pasien yang diajak berbincang nyaris seluruhnya adalah pasien kelas III BPJS Kesehatan.
"Saya cek tadi hampir 90 persen lebih memakai BPJS. Tapi yang masih saya mau cek lagi yang PBI artinya yang gratis dari pemerintah sama yang bayar, kok banyak yang bayar?" ujar Jokowi.
Catatan Jokowi, pemerintah mengucurkan anggaran untuk 96 juta jiwa penerima PBI. Ditambah bantuan dari Pemda sebanyak 37 juta jiwa, artinya ada sekitar 133 juta jiwa yang mendapat penggratisan biaya kesehatan.
"Harusnya ini sudah mencakup 133 juta (jiwa). Harusnya yang gratis itu 133 juta. Ada di mana, siapa yang pegang? Tapi di sini tadi lebih banyak yang bayar BPJS. Yang bagus itu," kata Jokowi.